Senin, 18 Desember 2017

Sinta Gus Dur Masuk Daftar 11 Perempuan Berpengaruh Dunia


Sinta Gus Dur Masuk Daftar 11 Perempuan Berpengaruh Dunia
Istri mantan Presiden keempat (alm) KH Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah masuk ke dalam daftar 11 perempuan berpengaruh di dunia versi New York Times. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)



Jakarta, CB -- Istri mantan Presiden keempat (alm) KH Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah masuk ke dalam daftar 11 perempuan berpengaruh di dunia versi New York Times.

Dia dianggap konsisten menyerukan Islam yang toleran sekaligus seorang feminis dalam ajaran tersebut. Semangat ini pula yang ditunjukkan Gus Dur saat masih menjabat sebagai presiden.

Seakan tak kehilangan 'jiwa dan semangat' Gus Dur, Sinta pun masih diperhitungkan di kalangan kelompok minoritas.


Mengutip Times, Sinta sempat didatangi satu kelompok transgender yang ingin membuka kembali pesantren karena ditutup organisasi Islam garis keras.



Organisasi menutup pesantren itu di tengah memburuknya perlakuan terhadap kaum LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender).

"Semua orang punya hak untuk menyembah Tuhan, tak hanya segelintir orang. Itu adalah ajaran Islam," kata Sinta dikutip dari Times pada April lalu.

Sinta juga bersikap ketika sebagian warga ramai-ramai ‘membenci’ Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama oleh bekas gubernur DKI Jakarta itu terkait dengan pengutipan Al Maidah.

Di tengah situasi panas tersebut, Sinta justru menyatakan Ahok berani mengambil posisi di antara kelompok dominan.

Tak hanya itu, selama 16 tahun terakhir ia bersafari tiap Ramadan tiba. Sinta mengadakan buka puasa bersama di berbagai kota di Indonesia untuk menumbuhkan rasa toleransi.

Perjuangan untuk Perempuan

Di sisi lain, Sinta juga memperjuangkan hak-hak kaum perempuan. Dalam satu talkshow ia menyatakan bahwa dirinya menolak poligami. Hal tersebut diungkapkan, setelah dirinya mendengar soal seorang pria yang dikabarkan bisa adil terhadap 12 istrinya.

"Siapa yang bisa adil pada banyak istri? Tidak ada!" tegasnya.




Selain Sinta, terdapat perempuan lain yang punya kisah perjuangan yang berbeda, namun memiliki pengaruhnya masing-masing kepada sekitar.

Para perempuan itu antara lain adalah Manal al-Sharif seorang aktivis hak perempuan di Arab Saudi; Emma Morano, orang tertua di dunia yang hidup selama 117 tahun; Margot Wallstrom, Menteri Luar Negeri Swedia; Henda Ayari, aktivis sekaligus penggiat kampanye #MeToo, dan Asli Erdogan, seorang novelis.




Credit  cnnindonesia.com