Seoul (CB) - Korea Utara sedang mempersiapkan untuk
meluncurkan sebuah satelit, ungkap sebuah surat kabar Seoul pada Selasa
(26/12), saat pengamat dari luar memperingatkan bahwa program luar
angkasa rezim itu adalah upaya menutupi sebuah uji coba senjata.
Pyongyang berada di bawah beberapa sanksi PBB atas uji coba nuklir dan misilnya serta dilarang melakukan peluncuran dengan menggunakan teknologi rudal balistik termasuk satelit.
"Melalui berbagai jaringan, baru-baru ini kami mengetahui bahwa Korea Utara telah menyelesaikan sebuah satelit baru dan menamainya Kwangmyongsong-5," lapor harian Joongang Ilbo, mengutip seorang narasumber pemerintah Korea Selatan.
"Rencana mereka adalah memasang satelit yang dilengkapi kamera dan perangkat telekomunikasi ke orbit," katanya.
AFP melaporkan, Pyongyang meluncurkan satelit Kwangmyongsong-4 mereka pada Februari 2016, yang sebagian besar masyarakat internasional anggap sebagai uji coba rudal balistik yang disamarkan.
Pada sebuah pertemuan dewan Majelis Umum PBB pada Oktober, wakil kedutaan PBB Korea Utara Kim In-Ryong mengatakan bahwa negaranya memiliki sebuah rencana 2016-2020 untuk mengembangkan "satelit praktis yang dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan peningkatan kehidupan masyarakat."
Dia menekankan hak Korea Utara untuk memproduksi dan meluncurkan satelit "tidak akan berubah hanya karena Amerika Serikat (AS) menolaknya."
Pyongyang berada di bawah beberapa sanksi PBB atas uji coba nuklir dan misilnya serta dilarang melakukan peluncuran dengan menggunakan teknologi rudal balistik termasuk satelit.
"Melalui berbagai jaringan, baru-baru ini kami mengetahui bahwa Korea Utara telah menyelesaikan sebuah satelit baru dan menamainya Kwangmyongsong-5," lapor harian Joongang Ilbo, mengutip seorang narasumber pemerintah Korea Selatan.
"Rencana mereka adalah memasang satelit yang dilengkapi kamera dan perangkat telekomunikasi ke orbit," katanya.
AFP melaporkan, Pyongyang meluncurkan satelit Kwangmyongsong-4 mereka pada Februari 2016, yang sebagian besar masyarakat internasional anggap sebagai uji coba rudal balistik yang disamarkan.
Pada sebuah pertemuan dewan Majelis Umum PBB pada Oktober, wakil kedutaan PBB Korea Utara Kim In-Ryong mengatakan bahwa negaranya memiliki sebuah rencana 2016-2020 untuk mengembangkan "satelit praktis yang dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan peningkatan kehidupan masyarakat."
Dia menekankan hak Korea Utara untuk memproduksi dan meluncurkan satelit "tidak akan berubah hanya karena Amerika Serikat (AS) menolaknya."
Credit antaranews.com