Jumat, 06 Oktober 2017

Saudi Tahan Warga Qatar atas Dugaan Menggiring Opini Publik


Saudi Tahan Warga Qatar atas Dugaan Menggiring Opini Publik 
Ilustrasi. (Thinkstock/nito100)


Jakarta, CB -- Arab Saudi menahan 22 orang termasuk seorang warga Qatar atas dugaan "menggiring opini publik" karena perbedaan pendapat di media sosial.

Kantor Berita Saudi (SPA) melaporkan puluhan orang tersebut ditahan karena "peredaran sebuah video di jejaring sosial yang mendorong opini publik" tanpa penjelasan lebih lanjut.

Otoritas berwenang, tutur SPA, tengah menyelediki motif dan keterkaitan di antara mereka.


"Ada 22 orang dan salah satu di antara mereka adalah warga Qatar. Motif dan kaitan mereka sedang diselidiki," bunyi laporan SPA, Kamis (5/10).

 
Di sisi lain, SPA melaporkan kementerian dalam negeri menahan 24 orang di bagian utara Provinsi Hail karena "mengeksploitasi situs jejaring sosial untuk mempromosikan kebohongan dengan tujuan menghasut dan memprovokasi ketegangan antar-etnis."

Selama ini, Riyadh memiliki hukum yang sangat ketat terhadap tindakan pembakangan dan penistaan terhadap agama. Bulan lalu, Saudi juga dilaporkan menahan sejumlah ulama dan aktivis karena kasus pembangkangan.

Meski begitu, belum jelas apakah kedua penangkapan ini saling terhubung atau tidak. SPA juga tak menjelaskan rincian terkait seorang warga Qatar yang ikut diciduk otoritas Saudi.

Sejak awal Juni lalu, Saudi dan sejumlah sekutunya seperti Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir, memutus hubungan diplomatik dengan Qatar yang dituding mendukung aktivitas terorisme di kawasan.

 
Sejak pertikaian diplomatik itu, Saudi Cs menutup segala akses perhubungan dengan Qatar. Diberitakan AFP, krisis diplomatik ini pun menjadi yang terburuk di kawasan selama bertahun-tahun.

Sejumlah laporan bahkan membeberkan dugaan perlakukan otoritas Saudi yang diskriminatif terhadap warga Qatar, terutama saat pelaksanaan ibadah haji dan umroh berlangsung.

Meski begitu, pemerintah Saudi membantah seluruh tudingan tersebut dengan mengatakan otoritasnya tidak pernah membeda-bedakan pelayanan haji bagi jemaah dari seluruh dunia.




Credit  cnnindonesia.com