Menurut informasi dari Kementerian Dalam Negeri yang dimuat media resmi pemerintah, yang dikutip Asharq Alawsat, Selasa (16/5), tentara itu adalah Walid Gathian al-Shibani. Unit patroli di lingkungan permukiman al Masoura mendapatkan tekanan berat dari ekstremis sejak Senin (15/5), malam.
Serangan tersebut terjadi beberapa hari setelah kelompok ekstremis menargetkan sebuah proyek pembangunan di lingkungan yang sama. Di mana para pekerja yang bekerja di proyek itu juga ditargetkan pada saat baku tembak.
Dua orang, termasuk salah satunya bayi tewas karena kejadian tersebut. Sedangkan 10 lainnya terluka.
Menurut Al-arabiya, lingkungan permukiman tersebut mendapatkan serangan berat dari kelompok militan dari teroris di Al Masoura dalam beberapa hari terakhir. Al Masoura adalah lingkungan permukiman tertua di Qatif. Bangunannya sudah berusia lebih dari 100 tahun.
Proyek pembangunan di lingkungan tersebut akan membangun pusat perbelanjaan, restoran, hunian vertikal, dan pusat kebudayaan. Dalam pembangunan tersebut mereka harus meruntuhkan 488 unit hunian.
Credit REPUBLIKA.CO.ID
Tentara Saudi tewas, lima cedera di provinsi rusuh Qatif
Dubai (CB) - Seorang tentara Saudi terbunuh dan lima lagi
terluka dalam pertempuran dengan terduga gerilyawan di provinsi Qatif,
kata kementerian dalam negeri pada Selasa.
Peristiwa itu terjadi beberapa hari sesudah seorang bocah dan seorang pembangun asal Pakistan tewas di kota al-Awamiya itu juga.
Kota itu, di propinsi penghasil minyak dan berpenduduk syiah dalam jumlah besar, adalah titik panas pemerintah Muslim Sunni dengan warga Syiah, mengeluhkan pembedaan.
Prajurit itu tewas oleh granat luncur di distrik al-Awamiya dan gerakan melawan pegaris keras dilanjutkan dengan bantuan pasukan pendukung, kata kementerian tersebut.
Pada 12 Mei, pihak berwenang menyatakan kelompok bersenjata membunuh seorang bocah Saudi dan seorang pria Pakistan dalam serangan terhadap pekerja di pembangunan gedung di al-awamiya.
Dalam pernyataan pada Selasa, kementerian itu menyatakan "teroris" menggunakan peledak dan ranjau untuk menghalangi pembangunan itu.
Qatif mengalami unjuk rasa untuk peningkatan hak asasi Syiah dan menjadi lebih sering sejak Nimr al-Nimr, ulama Syiah, yang terbukti menghasut kekerasan, dihukum mati setahun lalu.
Peristiwa itu terjadi beberapa hari sesudah seorang bocah dan seorang pembangun asal Pakistan tewas di kota al-Awamiya itu juga.
Kota itu, di propinsi penghasil minyak dan berpenduduk syiah dalam jumlah besar, adalah titik panas pemerintah Muslim Sunni dengan warga Syiah, mengeluhkan pembedaan.
Prajurit itu tewas oleh granat luncur di distrik al-Awamiya dan gerakan melawan pegaris keras dilanjutkan dengan bantuan pasukan pendukung, kata kementerian tersebut.
Pada 12 Mei, pihak berwenang menyatakan kelompok bersenjata membunuh seorang bocah Saudi dan seorang pria Pakistan dalam serangan terhadap pekerja di pembangunan gedung di al-awamiya.
Dalam pernyataan pada Selasa, kementerian itu menyatakan "teroris" menggunakan peledak dan ranjau untuk menghalangi pembangunan itu.
Qatif mengalami unjuk rasa untuk peningkatan hak asasi Syiah dan menjadi lebih sering sejak Nimr al-Nimr, ulama Syiah, yang terbukti menghasut kekerasan, dihukum mati setahun lalu.
Credit antaranews.com