SEOUL
- Rudal balistik KN-17 Korea Utara (Korut) yang mengalami kegagalan
saat diuji tembak beberapa hari lalu dilaporkan menuju ke wilayah Rusia.
Namun, sengaja diledakkan para pejabat Pyongyang.
Laporan itu muncul dari Seoul Economic Daily, media yang berbasis di Korea Selatan. Menurut laporan itu, rudal balistik Korut sejatinya telah melesat sejauh 48 kilometer sebelum akhirnya para pejabat Pyongyang meledakannya karena khawatir jatuh di wilayah Rusia secara tidak sengaja.
”Jika rudal balistik yang terbang ke wilayah timur laut tidak gagal, itu akan ke titik pelabuhan atau di wilayah Rusia,” klaim surat kabar tersebut, yang dikutip semalam (2/5/2017). ”Karena itulah Korea Utara sengaja menghancurkan rudal tersebut.”
Sumber militer yang dikutip media Seoul itu mengatakan bahwa target peluncuran rudal balistik KN-17 berbeda dari arah sebelumnya. ”Di masa lalu, kami melepaskan (rudal) 89-90 derajat ke timur, dan proyektil jatuh di kawasan Laut Timur. Tapi sudut tembakan ini 49 derajat,” katanya.
Kepala Pertahanan dan Keamanan Rusia, Victor Ozerov, tidak mengonfirmasi laporan itu. Namun, dia mengatakan bahwa pertahanan udara di wilayah timur negaranya dalam posisi waspada tinggi.
”Pertahanan udara Federasi Rusia di Timur Jauh telah mendapat peringatan tinggi. Kami mengendalikan wilayah udara di zona tanggung jawab angkatan udara Rusia,” katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri telah mengirim pasukan ke perbatasan Rusia dengan Korea Utara di tengah kekhawatiran akan banyaknya pengungsi yang berusaha melarikan diri dari negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut jika perang dengan Amerika Serikat benar-benar pecah.
Laporan itu muncul dari Seoul Economic Daily, media yang berbasis di Korea Selatan. Menurut laporan itu, rudal balistik Korut sejatinya telah melesat sejauh 48 kilometer sebelum akhirnya para pejabat Pyongyang meledakannya karena khawatir jatuh di wilayah Rusia secara tidak sengaja.
”Jika rudal balistik yang terbang ke wilayah timur laut tidak gagal, itu akan ke titik pelabuhan atau di wilayah Rusia,” klaim surat kabar tersebut, yang dikutip semalam (2/5/2017). ”Karena itulah Korea Utara sengaja menghancurkan rudal tersebut.”
Sumber militer yang dikutip media Seoul itu mengatakan bahwa target peluncuran rudal balistik KN-17 berbeda dari arah sebelumnya. ”Di masa lalu, kami melepaskan (rudal) 89-90 derajat ke timur, dan proyektil jatuh di kawasan Laut Timur. Tapi sudut tembakan ini 49 derajat,” katanya.
Kepala Pertahanan dan Keamanan Rusia, Victor Ozerov, tidak mengonfirmasi laporan itu. Namun, dia mengatakan bahwa pertahanan udara di wilayah timur negaranya dalam posisi waspada tinggi.
”Pertahanan udara Federasi Rusia di Timur Jauh telah mendapat peringatan tinggi. Kami mengendalikan wilayah udara di zona tanggung jawab angkatan udara Rusia,” katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri telah mengirim pasukan ke perbatasan Rusia dengan Korea Utara di tengah kekhawatiran akan banyaknya pengungsi yang berusaha melarikan diri dari negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut jika perang dengan Amerika Serikat benar-benar pecah.
Credit sindonews.com