Foto: Imam Wahyudiyanta
Jakarta - PT PAL (Persero) melepas (sail away) kapal perang kedua pesanan Filipina. Pelepasan dilakukan oleh Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, di dermaga sisi timur, Divisi Kapal Niaga, Ujung Surabaya.
"Kita patut bangga PT PAL dipilih untuk melakukan pembuatan kapal. Ini adalah bukti betapa erat hubungan kedua negara. Hubungan ini berlandaskan saling hormat dan percaya. Kepercayaan ini merupakan kehormatan dan kita jawab dengan hasil yang memuaskan," ujar Ryamizard, usai melepas kapal perang kedua pesanan Filipina, Selasa (2/5/2017).
Untuk selanjutnya, kata Ryamizard, kerja sama antar kedua negara akan terus ditingkatkan. Dengan hasil ini, Ryamizard meminta agar PT PAL terus meningkatkan kinerjanya agar terus dipercaya, tidak hanya oleh Filipina saja, tetapi oleh negara-negara lain.
"Harus kerja keras dan profesional," tandas Ryamizard.
Foto: Imam Wahyudiyanta
|
Sementara itu, Under Secretary for Defence Policy Philipines, Ricardo David Jr, mengucapkan terima kasih kepada PT PAL yang telah membangun kapal untuk Filipina. Kapal perang kedua pesanan Filipina tersebut merupakan bagian dari modernisasi sistem persenjataan Filipina.
"Kami akan terus memodernisasi sistem persenjataan kami hingga 2022. Kapal yang kami pesan ini kami gunakan untuk patroli di Filipina barat dan keamanan di perbatasan," kata Ricardo.
Pelepasan dilakukan Ryamizard yang didampingi Ricardo dengan melepas tali kapal. Kapal perang kedua pesanan Filipina ini merupakan kapal Landing Platform Dock (LPD) jenis Strategic Sealift Vessel (SSV). SSV ini dinamai Barko ng Republika ng Pilipinas (BRP) Davao Del Sur. Nama kapal ini diambil dari nama provinsi tempat kelahiran Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.
Meski berplatform LPD, namun SSV pesanan Filipina ini juga dilengkapi dengan persenjataan canggih. Kapal ini bisa didarati oleh tiga helkopter ditambah fasilitas hanggar. SSV ini juga bisa mengangkut 2 unit kapal Landing Craft Utility (LCU) dan berbagai macam kendaraan tempur dari truk militer hingga Amphibious Assault Vehicle (AAV).
Foto: Imam Wahyudiyanta
|
Dengan draft kapal sepanjang 5 meter, SSV kedua ini mampu menjangkau perairan dangkal sehingga bisa difungsikan sebagai rumah sakit terapung dan pengakutan bantuan/logistik ketika ada bencana.
Kapal SSV pertama pesanan Filipina telah dilepas pada 18 Januari 2016 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kapal pesanan Filipina pertama itu dinamai BRP Tarlac yang namanya diambil dari provinsi kelahiran Presiden Filipina sebelumnya Benigno Aquino.
Credit finance.detik.com