SEOUL
- Amerika Serikat (AS) membentuk sekumpulan mata-mata elite untuk
menyusup ke situs rahasia Korea Utara. Tujuannya, untuk menggagalkan
usaha Kim Jong-un untuk menjadi penguasa perang nuklir.
Unit mata-mata elite ini dibentuk pasukan AS-Korea (USFK). Unit klandestin bergaya “James Bond” diharapakan memberi umpan balik intelijen perihal program nuklir rezim Kim Jong-un yang bisa menyebabkan bencana nuklir di California.
Menurut laporan bulletin Angkatan Darat AS, unit mata-mata elite itu akan diatur oleh Batalion Intelijen 524 dalam beberapa minggu mendatang untuk mencabut kemampuan militer sejati Korut.
Seorang pejabat pemerintah di Korea Selatan mengatakan kepada penyiar chosun.com, media Seoul: "USFK mengoperasikan persenjataan besar dan peralatan untuk memantau dan memata-matai Korea Utara”.
”Tapi kemampuan intelijen manusianya relatif lemah, yang membuat sulit untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang akurat tentang Korea Utara. Sepertinya ada kesadaran akan pentingnya sokongan,” ujar pejabat itu.
Salah seorang sumber militer merinci sekilas kerja unit mata-mata elite itu. ”Mengumpulkan informasi intelijen melalui penyadapan kawat dan citra satelit memiliki keterbatasan, jadi potongan-potongan yang hilang dari teka-teki itu harus dipecahkan melalui kecerdasan manusia,” katanya, yang dikutip Selasa (9/5/2017).
Gambar satelit terbaru hari ini mengindikasikan bahwa Korea Utara mungkin akan meluncurkan putaran baru uji coba rudal balistik di situs peluncuran rudal Tongchang-ri.
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump memperingatkan sebuah konflik besar sangat mungkin jika Kim Jong-un melepaskan tembakan dari uji coba rudal lainnya.
Unit mata-mata elite ini dibentuk pasukan AS-Korea (USFK). Unit klandestin bergaya “James Bond” diharapakan memberi umpan balik intelijen perihal program nuklir rezim Kim Jong-un yang bisa menyebabkan bencana nuklir di California.
Menurut laporan bulletin Angkatan Darat AS, unit mata-mata elite itu akan diatur oleh Batalion Intelijen 524 dalam beberapa minggu mendatang untuk mencabut kemampuan militer sejati Korut.
Seorang pejabat pemerintah di Korea Selatan mengatakan kepada penyiar chosun.com, media Seoul: "USFK mengoperasikan persenjataan besar dan peralatan untuk memantau dan memata-matai Korea Utara”.
”Tapi kemampuan intelijen manusianya relatif lemah, yang membuat sulit untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang akurat tentang Korea Utara. Sepertinya ada kesadaran akan pentingnya sokongan,” ujar pejabat itu.
Salah seorang sumber militer merinci sekilas kerja unit mata-mata elite itu. ”Mengumpulkan informasi intelijen melalui penyadapan kawat dan citra satelit memiliki keterbatasan, jadi potongan-potongan yang hilang dari teka-teki itu harus dipecahkan melalui kecerdasan manusia,” katanya, yang dikutip Selasa (9/5/2017).
Gambar satelit terbaru hari ini mengindikasikan bahwa Korea Utara mungkin akan meluncurkan putaran baru uji coba rudal balistik di situs peluncuran rudal Tongchang-ri.
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump memperingatkan sebuah konflik besar sangat mungkin jika Kim Jong-un melepaskan tembakan dari uji coba rudal lainnya.
Credit sindonews.com