Tahun lalu Jerman hentikan sementara ekspor senjata dan program pelatihan Arab Saudi.
Jerman
akan kembali melanjutkan kerja sama militer dengan Arab Saudi berupa
pelatihan militer di Jerman, kata kantor berita Jerman DPA. Lima tentara
Saudi menurut rencana akan memulai kursus pelatihan perwira bulan Juli
di Bundeswehr.
Sementara dua perwira lain akan
menerima pelatihan dengan angkatan udara Jerman. Tujuh prajurit Saudi
lainnya akan mendapat kursus bahasa Jerman untuk persiapan memulai
pelatihan perwira pada tahun 2020.
Pelatihan ini merupakan bagian dari perjanjian kerja sama yang
dibuat pada 2016 selama kunjungan resmi Menteri Pertahanan Jerman
Ursula von der Leyen ke Riyadh. Tahun lalu, Jerman menghentikan untuk
sementara ekspor senjata ke Arab Saudi dan program pelatihan.
Hal
ini menyusul pembunuhan terhadap jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di
konsluat Arab Saudi di Turki. Namun Jerman baru-baru ini mencabut
embargo untuk komponen militer tertentu setelah tekanan Prancis dan
Inggris.
Memalukan
Jerman
empat tahun lalu juga pernah menghentikan ekspor senjata ke Arab Saudi.
Kala itu Arab Saudi dan Uni Emirat Arab melibatkan diri dalam perang
brutal di Yaman, yang berlangsung hingga saat ini. PBB menyebut perang
di Yaman sebagai "bencana kemanusiaan terbesar dunia saat ini."
Karena
itu, kalangan oposisi di parlemen menyebut kebijakan pemerintah Jerman
untuk melanjutkan kerja sama militer dengan Arab Saudi sebagai
"permainan yang memalukan".
Secara keseluruhan,
Jerman tahun 2018 mengekspor lebih sedikit senjata ke seluruh dunia
dibandingkan tahun sebelumnya. Tetapi ekspor senjata ke Arab Saudi dan
Turki meningkat, antara lain karena ada kesepakatan penjualan senjata ke
Arab Saudi yang telah ditandatangani tahun sebelumnya.