CB, Jakarta - Citra
satelit dari Center for Strategic and International Studies, CSIS, di
Washington, Amerika Serikat menunjukkan Cina sedang membangun kapal induk yang dapat didarati pesawat tempur di galangan kapal Jiangnan.
Citra satelit yang dipublikasikan pada April lalu, mengutip Reuters, 7 Mei 2019, menujukkan aktivitas pembuatan kapal induk Cina yang ketiga dan terbesar berlangsung sekitar 6 bulan terakhir.
"Dari apa yang kami lihat adalah di sana banyak aktivitas berlangsung dalam enam bulan terakhir atau lebih. Tampaknya itu adalah kapal ketiga, dan jika tidak, sulit untuk membayangkan kapal besar apa itu," kata Matthew Funaiole, analis CSIS, yang menyebut citra satelit itu diambil tahun lalu tanpa kesimpulan. Namun sekarang jelas tentang apa yang sedang terjadi.
Kapal induk itu memiliki panjang lantai bagian depan 30 meter dan
lebar bagian lambung 41 meter, dan gantry cranes yang menjulang ke atas.
Menurut CSIS, Cina memberi nama kapal induk ini sebagai Type 002. Ukurannya lebih kecil daripada kapal induk milik AS dengan berat 100 ribu ton, namun lebih besar dari kapal induk Prancis Charles de Gaulle yang bobotnya 42,500 ton.
Pentagon dalam laporan tahunannya mengenai modernisasi militer Cina yang terbit pada Jumat pekan lalu menunjukkan bahwa kapal induk ketiga Cina ini kemungkinan lebih besar daripada kapal induk pertama dan kedua. Kapal induk Type 002 memiliki kemampuan didarati pesawat tempur, pesawat pemberi peringatan bersayap tetap, dan pesawat operasi lainnya.
Namun belum ada informasi pasti apakah kapal induk Cina Type 002 bertenaga nuklir.
Cina sejauh ini sudah memiliki 10 kapal selam nuklir. Namun belum ada informasi tentang kapal perang atau kapal induk yang bertenaga nuklir. Beberapa analis memperkirakan Cina tidak siap untuk mengambil langkah itu.
Kapal induk pertama dan kedua Cina relatif kecil, hanya dapat menampung 25 pesawat tempur atau setengah dari jumlah pesawat tempur yang mampu didarati di kapal induk AS.
Kapal induk Cina pertama bernama Liaoning, dibuat di era Soviet milik Ukraina yang dibeli pada tahun 1998. Kapal induk bekas pakai ini diperbaiki di Cina.
Sedangkan kapal induk kedua Cina belum diketahui namanya diluncurkan pada tahun 2017, dan dibuat di Cina.
Media pemerintah Cina pernah mengutip pernyataan sejumlah ahli yang mengatakan Cina membutuhkan sedikitnya 6 kapal induk.
Citra satelit yang dipublikasikan pada April lalu, mengutip Reuters, 7 Mei 2019, menujukkan aktivitas pembuatan kapal induk Cina yang ketiga dan terbesar berlangsung sekitar 6 bulan terakhir.
"Dari apa yang kami lihat adalah di sana banyak aktivitas berlangsung dalam enam bulan terakhir atau lebih. Tampaknya itu adalah kapal ketiga, dan jika tidak, sulit untuk membayangkan kapal besar apa itu," kata Matthew Funaiole, analis CSIS, yang menyebut citra satelit itu diambil tahun lalu tanpa kesimpulan. Namun sekarang jelas tentang apa yang sedang terjadi.
Menurut CSIS, Cina memberi nama kapal induk ini sebagai Type 002. Ukurannya lebih kecil daripada kapal induk milik AS dengan berat 100 ribu ton, namun lebih besar dari kapal induk Prancis Charles de Gaulle yang bobotnya 42,500 ton.
Pentagon dalam laporan tahunannya mengenai modernisasi militer Cina yang terbit pada Jumat pekan lalu menunjukkan bahwa kapal induk ketiga Cina ini kemungkinan lebih besar daripada kapal induk pertama dan kedua. Kapal induk Type 002 memiliki kemampuan didarati pesawat tempur, pesawat pemberi peringatan bersayap tetap, dan pesawat operasi lainnya.
Namun belum ada informasi pasti apakah kapal induk Cina Type 002 bertenaga nuklir.
Cina sejauh ini sudah memiliki 10 kapal selam nuklir. Namun belum ada informasi tentang kapal perang atau kapal induk yang bertenaga nuklir. Beberapa analis memperkirakan Cina tidak siap untuk mengambil langkah itu.
Kapal induk pertama dan kedua Cina relatif kecil, hanya dapat menampung 25 pesawat tempur atau setengah dari jumlah pesawat tempur yang mampu didarati di kapal induk AS.
Kapal induk Cina pertama bernama Liaoning, dibuat di era Soviet milik Ukraina yang dibeli pada tahun 1998. Kapal induk bekas pakai ini diperbaiki di Cina.
Sedangkan kapal induk kedua Cina belum diketahui namanya diluncurkan pada tahun 2017, dan dibuat di Cina.
Media pemerintah Cina pernah mengutip pernyataan sejumlah ahli yang mengatakan Cina membutuhkan sedikitnya 6 kapal induk.
Credit tempo.co