Presiden AS, Donald Trump, memperingatkan Iran
bahwa mereka akan menderita jika 'berbuat sesuatu' di tengah ketegangan
kedua negara. (Reuters/Leah Millis)
Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memperingatkan Iran bahwa mereka akan menderita jika "berbuat sesuatu" di tengah ketegangan kedua negara.
"Saya mendengar sedikit cerita tentang Iran. Jika mereka berbuat sesuatu, itu akan menjadi kesalahan buruk. Jika mereka berbuat sesuatu, mereka akan sangat menderita," ujar Trump sebagaimana dikutip AFP, Senin (13/5).
"Saya mendengar sedikit cerita tentang Iran. Jika mereka berbuat sesuatu, itu akan menjadi kesalahan buruk. Jika mereka berbuat sesuatu, mereka akan sangat menderita," ujar Trump sebagaimana dikutip AFP, Senin (13/5).
Pernyataan ini dilontarkan di tengah ketegangan kedua negara, terutama setelah AS menerima laporan bahwa Iran merencanakan serangan ke militer AS di Teluk.
Ketegangan antara kedua negara kian tinggi setelah Presiden Iran, Hassan Rouhani, memberikan ultimatum kepada negara-negara penandatangan kesepakatan nuklir JCPOA, yaitu yakni Inggris, Prancis, Jerman, China, dan Rusia.
Melalui pidato di stasiun televisi nasional, Rouhani mengancam bakal kembali melakukan pengayaan uranium jika pihak penandatangan tidak melindungi Iran dari dera sanksi AS.
Perjanjian yang diteken pada 2015 lalu itu menyepakati bahwa negara Barat akan mencabut serangkaian sanksi terhadap Teheran.
Sebagai balasan, Iran harus menyetop segala bentuk pengembangan senjata rudal dan nuklirnya, termasuk pengayaan uranium.
Namun, AS menarik diri secara sepihak dari perjanjian nuklir itu pada Mei 2018 lalu dan kembali menerapkan sanksi atas Iran.
Sebagai balasan, Iran harus menyetop segala bentuk pengembangan senjata rudal dan nuklirnya, termasuk pengayaan uranium.
Namun, AS menarik diri secara sepihak dari perjanjian nuklir itu pada Mei 2018 lalu dan kembali menerapkan sanksi atas Iran.
Credit cnnindonesia.com