Senin, 13 Mei 2019

Tujuh Anak Tewas Akibat Ranjau Darat di Afghanistan



Tujuh Anak Tewas Akibat Ranjau Darat di Afghanistan
Tujuh anak-anak tewas akibat terkena ledakan ranjau darat di Afghanistan. Foto/Istimewa

KABUL - Persenjataan perang kembali merenggut nyawa warga sipil di Afghanistan. Kali ini korbannya adalah anak-anak.

Sebuah ranjau darat meledak dan menewaskan tujuh anak serta melukai dua lainnya di provinsi Ghazni, selatan Ibu Kota Kabul. Ranjau tersebut meledak setelah anak-anak itu menginjaknya ketika tengah main.

"Ranjau itu ditanam oleh Taliban di jalan utama untuk menimbulkan korban pada pasukan keamanan," kata juru bicara provinsi Aref Noori seperti dikutip dari AFP, Sabtu (11/5/2019).

Kelompok Taliban tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Gerilyawan Taliban sering menggunakan bom pinggir jalan dan ranjau darat untuk menargetkan pasukan keamanan Afghanistan. Tetapi senjata mematikan itu juga menimbulkan korban pada warga sipil.

Amanullah Kamrani, seorang anggota dewan provinsi Ghazni, mengatakan anak-anak yang menjadi korban berusia antara tujuh dan sembilan tahun serta setidaknya empat dari mereka berasal dari satu keluarga.

Konflik selama bertahun-tahun membuat Afghanistan dipenuhi ranjau darat, mortir yang tidak meledak, roket dan bom rakitan. Banyak dari benda-benda berbahaya itu diambil oleh anak-anak yang penasaran.

Bulan lalu, tujuh anak tewas dan 10 lainnya luka-luka di provinsi Laghman timur Afghanistan ketika sebuah mortir meledak ketika mereka sedang memainkannya.

Menurut PBB, 3.804 warga sipil - termasuk lebih dari 900 anak-anak - tewas di Afghanistan pada 2018, dengan 7.000 lainnya terluka. Itu adalah tahun paling mematikan hingga saat ini bagi warga sipil dalam konflik Afghanistan.




Credit  sindonews.com