Kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat, USS Abraham Lincoln. Foto/US Navy/Handout via REUTERS
WASHINGTON - Pentagon memperjelas alasan sebenarnya dari pengerahan kelompok tempur kapal induk dan pesawat-pesawat pengebom (
bomber) ke Timur Tengah. Alasannya adalah karena Iran dan proksinya ingin menyerang pasukan Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut.
Para pejabat AS mengatakan kepada ABC News
bahwa pasukan Iran dan proksinya sedang mempersiapkan kemungkinan
serangan terhadap pasukan AS di darat—termasuk di Irak dan Suriah—, dan
di laut.
Komando
Pusat (CENTCOM) AS meminta persetujuan dari Pelaksana Tugas (Plt)
Menteri Pertahanan Patrick Shanahan untuk memindahkan aset tambahan ke
wilayah itu. Menurut seorang pejabat, permintaan itu disetujui Shanahan
pada hari Minggu.
"Pergerakan
kapal induk USS Abraham Lincoln ke wilayah itu dipercepat dan
diperintahkan segera berlaku di sana," kata pejabat AS lainnya kepada ABC News, tanpa disebutkan namanya.
Shanahan
juga mengonfirmasi laporan media itu dengan menuliskannya di Twitter.
"Reposisi aset yang bijaksana dalam menanggapi indikasi ancaman yang
dapat dipercaya oleh pasukan rezim Iran," tulis Shanahan via akun @ActingSecDef, Selasa (7/5/2019).
"Kami
menyerukan rezim Iran untuk menghentikan semua provokasi," lanjut bos
Pentagon ini. "Kami akan meminta pertanggungjawaban rezim Iran atas
serangan terhadap pasukan AS atau kepentingan kami."
Menteri Luar
Negeri AS Michael Pompeo saat berada di Finlandia pada hari Senin
mengatakan AS memiliki tanggung jawab untuk melindungi para diplomat
Amerika di seluruh dunia. Dia secara spesifik menyebut para diplomat
Amerika di Erbil dan Baghdad di Irak serta Amman di Yordania .
"Dan
setiap kali kita menerima laporan ancaman, hal-hal yang menimbulkan
kekhawatiran, kita melakukan semua yang kita berdua bisa—lakukan semua
yang kami bisa untuk memastikan bahwa serangan yang direncanakan tidak
terjadi dan untuk memastikan bahwa kami memiliki postur keamanan yang
tepat," kata Pompeo.
Pengerahan kelompok tempur kapal induk dan
pesawat-pesawat pengebom AS ke Timur Tengah awalnya disampaikan
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton. Menurutnya,
pengerahan itu untuk mengirim pesan yang jelas kepada Teheran.
"Menanggapi
sejumlah indikasi dan peringatan yang merisaukan dan meningkat, Amerika
Serikat mengerahkan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Abraham Lincoln dan
satuan tugas pengebom ke wilayah Komando Pusat AS untuk mengirim pesan
yang jelas dan tidak salah kepada rezim Iran bahwa setiap serangan
terhadap kepentingan AS atau sekutu kami akan ditanggapi dengan kekuatan
yang tak ada henti-hentinya," bunyi pernyataan Bolton, kemarin.
USS
Abraham Lincoln, kapal utama di Carrier Strike Group (Kelompok Tempur
Kapal Induk), meninggalkan Norfolk, Virginia pada tanggal 1 April.
Angkatan Laut AS tidak bersedia mengungkap tujuan untuk penyebarannya,
tetapi kapal induk tersebut kemungkinan harus transit melalui Timur
Tengah sebelum akhirnya menuju rumah barunya, pelabuhan San Diego, pada
akhir penyebarannya. Kapal itu saat ini berada di Laut Mediterania.
Kapal
induk USS John Stennis juga beroperasi di Teluk Persia dua kali selama
penempatannya baru-baru ini, yakni selama tiga minggu awal tahun ini dan
satu minggu pada awal April.
Credit
sindonews.com