Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Kamis, 09 Mei 2019
Kuatkan Gertakan pada Iran, AS Kerahkan 4 Bomber B-52
WASHINGTON - Seorang pejabat Pentagon mengungkap ada empat pesawat pengebom (bomber)
strategis B-52 Amerika Serikat (AS) yang dikerahkan ke Timur Tengah
untuk menambah kekuatan gertakan terhadap rezim Iran. Pengerahan
pesawat-pesawat pembom bersamaan dengan pengiriman kapal Kelompok Tempur
Kapal Induk USS Abraham Lincoln.
Mengutip CBS News,
Komando Pusat (CENTCOM) militer AS juga diperkirakan akan meminta
pasukan tambahan, termasuk baterai sistem rudal pertahanan Patriot.
Dua
dari empat bomber B-52 lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara
Barksdale di Louisiana pada hari Selasa. Keduanya, dijadwalkan tiba di
Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar pada hari Rabu (8/5/2019). Keberadaan
dua bomber lainnya tidak diungkap militer Amerika Serikat.
"AS
telah mendeteksi sejumlah persiapan untuk kemungkinan serangan terhadap
pasukan AS di laut dan di darat," kata pejabat Pentagon yang berbicara
dalam kondisi anonim kepada CBS News merujuk pada ancaman serangan Iran yang dia sebut nyata.
"Ada
lebih dari satu jalur serangan atau kemungkinan serangan yang kami
lacak," lanjut dia. Jumlah bomber B-52 yang dikerahkan kemungkinan bisa
bertambah lagi. Pesawat pengebom itu memiliki kemampuan untuk
menjatuhkan bom nuklir.
Juru bicara CENTCOM Kapten Bill Urban membenarkan bahwa satuan tugas pengebom yang dikerahkan terdiri dari B-52.
"Komando
Pusat AS terus melacak sejumlah arus ancaman yang dapat dipercaya yang
berasal dari rezim di Iran di seluruh wilayah tanggung jawab CENTCOM,"
kata Kapten Urban.
Para pejabat AS lainnya kepada Reuters
mengatakan informasi intelijen menyebut ancaman spesifik dan kredibel
mengarah pada pasukan AS di Irak, Suriah, dan wilayah yang lebih luas.
Menurut
salah satu pejabat AS indikasi bahwa Iran akan melakukan serangan
terhadap pasukan AS dan kepentingannya di Timur Tengah adalah dengan
memindahkan rudal balistik jarak pendek di kapal-kapal di wilayah
tersebut.
Awal mula pengerahan Kelompok Tempur Kapal Induk USS
Abraham Lincoln diumumkan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John
Bolton pada hari Minggu lalu. Bolton mengatakan gerakan itu sebagai
respons terhadap sejumlah indikasi dan peringatan yang meresahkan dan
meningkat oleh rezim Iran.
"Amerika
Serikat tidak mencari perang dengan rezim Iran, tetapi kami sepenuhnya
siap untuk menanggapi serangan apa pun, apakah dengan wakil, Korps
Pengawal Revolusi Islam, atau pasukan reguler Iran," kata Bolton.
Iran sebelumnya meremahkan pengerahan kapal induk AS yang diumumkan Bolton sebagai pertunjukan kedaluwarsa.
"Pernyataan
Bolton adalah penggunaan pertunjukan kedaluwarsa untuk perang
psikologis," juru bicara Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Keyvan
Khosravi.
Khosravi mengatakan bahwa angkatan bersenjata Iran telah mengamati kapal induk yang memasuki Laut Mediterania 21 hari yang lalu.
"Bolton
kurang memiliki pemahaman militer dan keamanan dan pernyataannya
sebagian besar dimaksudkan untuk menarik perhatian pada dirinya
sendiri," ujar Khosravi.