Kamis, 14 Desember 2017

Ini 6 Usulan Indonesia Soal Yerusalem di Sidang OKI


Presiden Joko Widodo menghadiri KTT luar biasa OKI di Istanbul, Turki, Rabu (13/12).
Presiden Joko Widodo menghadiri KTT luar biasa OKI di Istanbul, Turki, Rabu (13/12).


CB, ISTANBUL -- Indonesia mengusulkan enam poin usulan penting sikap negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam terkait pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Pertama, OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral tersebut. 'Two-state solution' adalah satu-satunya solusi dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina," ucap Presiden Jokowi saat berpidato dalam KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, Rabu.

Kedua, Presiden mengajak semua negara yang memiliki Kedutaan Besar di Tel Aviv, Israel, untuk tidak mengikuti keputusan Amerika Serikat memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.

"Ketiga, negara OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina, untuk segera melakukannya," kata Presiden Jokowi menegaskan.

Keempat, bagi negara anggota OKI yang memiliki hubungan dengan Israel agar mengambil langkah-langkah diplomatik. "Termasuk kemungkinan meninjau kembali hubungan dengan Israel sesuai dengan berbagai Resolusi OKI," tutur Presiden.

"Kelima, anggota OKI harus mengambil langkah bersama meningkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatkan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina," ujar Presiden.

Keenam, Presiden berharap OKI harus mampu menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral untuk mendukung Palestina, termasuk di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.

Presiden Joko Widodo secara tegas menolak pengakuan Presiden Trump yang mengatakan bahwa Yerusalem adalah Ibu kota Israel. "Pengakuan ini tidak dapat diterima. Sekali lagi, pengakuan Presiden Trump tidak dapat diterima dan harus dikecam secara keras," kata Presiden Jokowi.

Untuk itu, Ia mengajak seluruh negara OKI dapat bersatu dan mengenyampingkan segala perbedaan untuk membela Palestina. "Isu Palestina harus merekatkan kita kembali. Kita bulatkan suara dan persatuan untuk membela Palestina," ucap Presiden.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Tiap Hela Napas Diplomasi Indonesia Ada Keberpihakan Palestina


Tiap Hela Napas Diplomasi Indonesia Ada Keberpihakan Palestina
Presiden Indonesia Joko Widodo bersalaman dengan Presiden Palestina Mahmou Abbas di Istanbul, Turki, Rabu (13/12/2017). Foto/Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin


ISTANBUL - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina tidak akan surut, bahkan akan meningkat. Pernyataan itu disampaikan saat dia berpidato dalam KTT Luar Biasa OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) di Istanbul, Turki, Rabu (13/12/2017).

”Indonesia akan menyertai Palestina dalam perjuangannya,” ucap Jokowi

Menurutnya, dukungan terhadap Palestina bukan hanya dalam bentuk politik, namun Indonesia akan terus meningkatkan dukungan peningkatan kapasitas dan dukungan untuk perekonomian Palestina.

Dalam hal kebijakan luar negeri, Presiden Indonesia ini menegaskan posisi Palestina yang berada di jantung politik luar negeri Indonesia. ”Dalam setiap helaan napas diplomasi Indonesia, di situ terdapat keberpihakan terhadap Palestina,” ujarnya.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan enam poin penting usulan sikap sebagai negara anggota OKI.

”Pertama, OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral tersebut. Two-state solution adalah satu-satunya solusi dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina,” katanya.

Kedua, Presiden mengajak  semua negara yang memiliki Kedutaan Besar di Tel Aviv, Israel, untuk tidak mengikuti keputusan Amerika Serikat untuk memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.

”Ketiga, negara OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina, untuk segera melakukannya,” katanya.

Keempat, bagi negara anggota OKI yang memiliki hubungan dengan Israel agar mengambil langkah-langkah diplomatik. “Termasuk kemungkinan meninjau kembali hubungan dengan Israel sesuai dengan berbagai Resolusi OKI,” tutur Presiden.

“Kelima, anggota OKI harus ambil langkah bersama tingkatkan bantuan kemanusiaan, tingkatkan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina,” imbuh Jokowi.

Keenam, Presiden berharap OKI harus mampu menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral untuk mendukung Palestina, termasuk di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.


Credit  sindonews.com


Abbas dan Raja Yordania Apresiasi Dukungan Indonesia untuk Palestina


Abbas dan Raja Yordania Apresiasi Dukungan Indonesia untuk Palestina
Momen keakraban Presiden Indonesia Joko Widodo dan Raja Yordania Abdullah II di Istanbul, Turki, Rabu (13/12/2017). Foto/Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin


ISTANBUL - Komitmen kuat Pemerintah Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina mendapat apresiasi dari sejumlah negara, termasuk Palestina itu sendiri. Yordania juga memuji kiprah Indonesia.

Apresiasi disampaikan langsung oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas ketika bertemu dengan Presiden Joko Widodo sesaat sebelum melakukan kegiatan sesi foto bersama di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), di Istanbul, Turki, pada Rabu (13/12/2017).

”Presiden Palestina menyampaikan terima kasih yang mendalam dan penghargaan yang tinggi atas dukungan Indonesia terhadap Palestina,” ujar Menteri Luar Negeri Retno yang turut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama KTT berlangsung.

Presiden Abbas menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara di luar Timur Tengah yang paling vokal dalam memperjuangkan hak-hak Palestina.

Apresiasi juga disampaikan Raja Yordania Abdullah II Bin Al-Hussein. Raja Abdullah II dikenal sebagai penjaga dan perawat Masjid Al-Aqsa, masjid suci di Yerusalem yang perawatannya dibiayai oleh Departemen Wakaf Yordania.

KTT Luar Biasa OKI yang dilaksanakan di Rumeli Hall Lütfi Kırdar International Convention and Exhibition Center (ICEC) kali ini sengaja digelar untuk mempersatukan sikap negara-negara OKI dalam menghadapi pengakuan sepihak Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi kembali menegaskan dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina yang akan terus meningkat, mulai dari dukungan politik, ekonomi, hingga kebijakan luar negeri.

”Dalam setiap helaan napas diplomasi Indonesia, di situ terdapat keberpihakan terhadap Palestina,” ucap Jokowi. 



Credit  sindonews.com