CB - Dua unit dari delapan helikopter tempur tercanggih AH-64 Apache Guardian milik TNI sudah tiba Tanah Air, Sabtu (16/12/2017) malam.
Heli ini diangkut pesawat angkut C-17 Globemaster III, mendarat di lapangan udara Ahmad Yani Semarang, base Korps Penerbang TNI Angkatan Darat (Penerbad).
Foto-foto yang diposting akun Markava Malik Hakim memperlihat heli serang ini diangkut dan dirakit kembali di Indonesia.
Dua Apache yang diterima satu konfigurasi dilengkapi dengan radar Longbow yang berbentuk seperti bakpau di atas rotor utama Apache, dan yang lainnya tanpa radar.
Kehadiran AH-64 Apache Guardian bakal menambah kekuatan TNI dan menjadikan Indonesia negara kedua yang memiliki heli canggih ini, setelah Singapura.
Saat ini Singapura sudah memiliki 20 unit Apache.
Mengutip rilis DSCA (Defence Security Cooperation Agency), pesanan AH-64E Apache Guardian TNI AD sudah dilengkapi dengan 3 mesin T-700-GE-710D sebagai cadangan di luar 16 unit yang terpasang, 1 unit MTADS (Modern Target Acquisition and Designation Sight) cadangan di luar 8 unit yang terpasang di helikopter, 10 unit AAR-57(V)3/5 CMWS (Common Missile Warning Systems) yang bertugas memberikan peringatan apabila Apache disasar oleh rudal berpemandu radar atau infra merah, sehingga dapat melepaskan suar untuk mengacaukan rudal tersebut.
foto-foto: fb markava malik halim
Sementara untuk sistem radar Longbow yang berbentuk seperti bakpau, TNI AD hanya memesan 4 unit berikut komponennya seperti AN/APG-78 FCR (Fire Control Radar) dan Radar Electronic Unit. Hal ini bisa dipahami karena tidak perlu semua helikopter dilengkapi dengan Longbow, heli yang tidak dilengkapi radar tersebut bisa berbagi informasi dari helikopter yang dilengkapi radar Longbow.Untuk sistem persenjataan, ada 32 unit rak M299A1 Hellfire Missile Launcher, artinya diasumsikan kedelapan Apache masing-masing bisa dilengkapi empat rak dengan kapasitas total 32 unit rudal Hellfire, walaupun pada prakteknya pasti akan lebih banyak membawa tabung peluncur roket FFAR 70mm. Untuk rudalnya, Indonesia memesan 140 unit rudal AGM-114R3 Hellfire dengan sistem pemandu laser.
Sementara untuk mengarahkan kanon 30mm M230E1 yang terpasang di dagu Apache Guardian, Indonesia memesan 24 unit helm IHDSS-21 (Integrated Helmet and Display Sight Systems) yang bisa mengarahkan kanon hanya dengan menolehkan kepala saja.
Selain helikopter dan persenjataan, Indonesia juga memesan perangkat latih dan simulator yang lengkap, berikut suku cadang, kendaraan penunjang, pendukung, latihan awak, dan dukungan logistik lainnya, dengan total nilai pengadaan senilai US$ 1,42 miliar.
Credit TRIBUN-MEDAN.COM