Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Zahrain
Mohamed Hashim, mengatakan bahwa pos ini sangat dibutuhkan dalam menjaga
keamanan di perbatasan, bukan hanya untuk menghindari penetrasi teror,
tapi juga penyelundupan narkoba dan manusia. (CNN Indonesia/Riva
Dessthania Suastha)
“Kami sepakat mendirikan pos perbatasan yang akan dikendalikan oleh pasukan bersama Indonesia dan Malaysia,” ujar Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Zahrain Mohamed Hashim, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (13/12).
Zahrain mengatakan, pos ini sangat dibutuhkan dalam menjaga keamanan di perbatasan, bukan hanya untuk menghindari penetrasi teror, tapi juga penyelundupan narkoba dan manusia.
“Pos perbatasan ini akan melibatkan semua ranah militer, termasuk darat, laut, dan udara,” ucap Zahrain.
Menurut Zahrain, pendirian pos perbatasan ini merupakan bagian dari kerangka kerja sama trilateral antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina yang disepakati pada akhir tahun lalu untuk mencegah perompakan kapal di perairan sekitar tiga negara tersebut.
Isu perompakan ini menjadi sorotan setelah sejumlah nelayan dari Indonesia dan Malaysia menjadi korban perompakan di sekitar perairan Sulu dan Sabah oleh kelompok militan Abu Sayyaf.
Sejumlah awak kapal kemudian disandera dan disekap di daerah Mindanao, Filipina Selatan.
Para pejabat Malaysia, Indonesia, dan Filipina lantas mengadakan pertemuan dan sepakat untuk mengadakan patroli terkoordinasi di perairan antara ketiga negara.
Credit cnnindonesia.com