Rabu, 20 Desember 2017

Saudi Halau Rudal yang Targetkan Istana Raja Salman


Saudi Halau Rudal yang Targetkan Istana Raja Salman
Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi. Foto/Bandar AlGaloud/Saudi Kingdom Council


RIYADH - Pasukan Arab Saudi berhasil menghalau serangan peluru kendali (rudal) yang menargetkn Istana Yamamah, kediaman resmi Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, pada hari Selasa (19/12/2017). Serangan rudal diduga berasal dari pemberontak Houthi Yaman.

Ledakan keras dilaporkan terdengr pada pukul 10.50 pagi, sesaat sebelum pengesahan anggaran Saudi yang telah dijadwalkan. Pengesahan anggaran ini biasanya diumumkan dari istana Yamamah oleh Raja Saudi.

Kantor berita negara Saudi, SPA, mengutip Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi yang memerangi Houthi Yaman, melaporkan bahw rudal tersebut ditembakkan oleh pemberontak Houthi Yaman.

"Pasukan koalisi mengkonirmasi telah mencegat rudal Houthi yang menargetkan (area selatan) Riyadh. Tidak ada korban yang dilaporkan saat ini," kata Pusat Komunikasi Internasional yang dikelola pemerintah Saudi melalui akun Twitter-nya.

Arab Saudi mengatakan bahwa mereka mencegat rudal pemberontak Yaman di Riyadh pada hari Selasa, karena pemberontak tersebut mengatakan bahwa target tersebut adalah istana Yamama, kediaman resmi Raja Salman.

Jika terkonfirmasi serangan itut dari Houthi Yaman, maka itu menjadi serangan rudal Houthi kedua ke Riyadh dalam dua bulan terakhir.

Arab Saudi selama ini menuduh Iran memasok rudal tersebut ke pemberontak Yaman tersebut. Namun, Teheran menyangkalnya.

Pada hari Kamis pekan lalu, Duta Besar Amerik Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Nikki Haley mempresentasikan apa yang dia sebut sebagai bukti “tak terbantahkan” bahwa rudal yang menyerang Riyadh bulan lalu dibuat di Iran.

Baik Iran maupun Houthi menyangkal klaim diplomat AS tersebut. Teheran menyebut klaim Washington sebagai tuduhan tak berdasar. Sedangkan Houthi menuding balik AS sedang mengalihkan isu soal Yerusalem dan menutupi kejahatan perang yang dilakukan Saudi di Yaman. 





Credit  sindonews.com