Rabu, 27 Desember 2017

Israel Sebut 10 Negara Ingin Pindahkan Kedubes ke Yerusalem


Yerusalem.
Yerusalem.




CB, TEL AVIV -- Pemerintah Israel mengklaim tengah menjalin hubungan dengan 10 negara yang berencana memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel ke Yerusalem. Hal ini disampaikan sehari setelah Presiden Guatemala Jimmy Morales mengumumkan akan memindahkan kedutaan besar negaranya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Kami berhubungan dengan setidaknya 10 negara, beberapa di antaranya di Eropa untuk membahas langkah ini (pemindahan kedutaan besar ke Yerusalem)," ungkap Wakil Menteri Luar Negeri Israel TzipiHotovely, seperti dilaporkan laman Al Arabiya, Selasa (26/12).

Kendati demikian Hotovely enggan menyingkap negara-negara mana saja yang sedang berencana memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem. Namun, berdasarkan beberapa sumber diplomatik Israel, empat negara di antaranya adalah Filipina, Rumania, Sudan, dan Honduras.

Majelis Umum PBB, pada Kamis (21/12), telah menyetujui resolusi yang dengan tegas meminta Amerika Serikat (AS) menarik pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Resolusi ini disepakati 128 negara dan ditolak sembilan negara lainnya. Sedangkan 35 negara memilih abstain.

Namun Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan resolusi yang diadopsi Majelis Umum PBB tak akan menyurutkan rencana negaranya untuk memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. "AS akan menempatkan kedutaannya di Yerusalem. Inilah yang rakyat Amerika inginkan dan ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. Tidak akan ada pemungutan suara di PBB yang akan membuat perbedaan mengenai hal itu," ujar Haley.

Pada 6 Desember lalu, Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan Trump dikecam dan diprotes negara-negara Arab dan Muslim karena dinilai telah melanggar kesepakatan serta resolusi internasional terkait Yerusalem.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Israel Lobi 10 Negara Agar Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem


Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotoveli.
Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotoveli.


CB, YERUSALEM -- Israel telah mendekati sedikitnya 10 negara agar mau memindahkan Kedutaan Besar mereka untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal ini dilakukan setelah Amerika Serikat (AS) mengakui kota tersebut sebagai ibu kota Israel.

"Kami berhubungan dengan sedikitnya 10 negara, beberapa di antaranya di Eropa, untuk membahas langkah tersebut," kata Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely kepada radio publik, dikutip Arab News.

Hotovely berbicara sehari setelah Guatemala mengatakan akan memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem. Langkah Guatemala ini dikecam oleh Otoritas Palestina dan dianggap sebagai keputusan yang memalukan.

Menurut Hotovely, pengakuan Presiden AS Donald Trump akan memicu pengakuan yang sama dari negara-negara lainnya. "Sejauh ini kita baru melihat awalnya," kata dia.

Ia tidak menyebutkan nama-nama negara yang didekati. Namun radio publik mengutip sumber diplomatik Israel mengatakan Honduras, Filipina, Rumania, dan Sudan Selatan termasuk di antara negara-negara yang diminta untuk mempertimbangkan langkah pemindahan kedutaan.

Beberapa negara, terutama di Amerika Latin, telah memiliki misi diplomatik di Yerusalem. Namun resolusi Dewan Keamanan PBB pada 1980 telah mengecam upaya Israel untuk mengubah karakter dan status kota tersebut, dengan mengatakan hal ini adalah penghalang bagi perdamaian.

Tidak ada negara yang saat ini memiliki kedutaan besarnya di Yerusalem. Mereka tetap mempertahankan kedutaannya di ibu kota komersial Israel, Tel Aviv.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID