Senin, 05 Januari 2015

Deretan Armada Pemburu Kotak Hitam



Deretan Armada Pemburu Kotak Hitam  
Pesawat Beriev BE-200 dan helikopter puma parkir saat mendung tebal di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Ahad (4/1). Cuaca buruk di Pangkalan Bun mengganggu proses evakuasi dan pencarian korban AirAsia QZ 8501. (CNN Indonesia/Safir Makki)
 
 
Jakarta, CB -- Kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 adalah kunci. Dari alat itu semua teka teki hilang dan jatuh pesawat bisa diketahui. Kini selain operasi evakuasi korban, semua unit pencari berkonsentrasi menemukan alat ini.

Dalam operasi pencarian, Badan SAR Nasional melibatkan pesawat serta kapal pendeteksi, angkut, dan pengevakuasi. Setidaknya ada 28 kapal, 20 pesawat terlibat.

Tim pencari dari unsur TNI, Badan SAR nasional dan kepolisian mengerahkan 10 helikopter, sedangkan TNI AU mengerahkan 4 pesawat. Sementara itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menurunkan Kapal Navigasi Baruna Jaya IV (BPPT) sebagai pencari sinyal atau pinger locator yang memboyong robot pendeteksi logam dalam air.

Lalu ada juga Kapal MGS Geo Survey yang mengambil peran pencari pemancar sinyal darurat atau emergency position indicating reporting beacon. Kementerian Perhubungan juga turut membantu dengan menurunkan Kapal Bantu Perambuan KN Andromeda.


Dari negeri jiran Singapura, RSS Kallang dibekali radar berbasis sonar terdapat di lambungnya. kapal ini juga dilengkapi dengan Thales Underwater System TSM-2022 MkIII, yang bisa mendeteksi kapal selam dan bangkai pesawat.

Selain Kallang, Singapura juga mempersiapkan armada lainnya untuk mencari kotak hitam seperti RSS Persistence, RSS Swift Rescue dan RSS Supreme.

Sementara itu, armada lain dari negara sahabat yang turut membantu operasi pencarian seperti Amerika Serikat, Rusia, Jepang, dan Malaysia tentunya juga berupaya sama. Kotak hitam adalah tujuan mereka.

Credit CNN Indonesia