Jumat, 23 Januari 2015

Raja Salman Naik Takhta Menggantikan Raja Abdullah


Raja Salman Naik Takhta Menggantikan Raja Abdullah  
Raja Salman dikenal lihai menjaga hubungan antara ulama, suku-suku Arab dan kaum bangsawan. (Reuters/Lintao Zhang/Pool)
 
 
Jakarta, CB -- Raja Arab Saudi Abdullah, 90, meninggal dunia pada Jumat (23/1) pagi, beberapa minggu setelah dilaporkan masuk rumah sakit karena pneumonia.

Raja Abdullah, yang disebut lahir pada 1923, telah naik takhta sejak 2006, namun secara de facto ia telah memerintah sekitar satu dekade sebelum itu karena pendahulunya Raja Fahd menderita stroke.

Adiknya Salman, adalah yang akan naik takhta menggantikan Raja Abdullah.

"Yang Mulia Salman bin Abdulaziz Al Saud dan semua anggota keluarga dan seluruh bangsa berkabung atas kepergian Raja Abdullah bin Abdulaziz, yang meninggal tepat di pukul 1.00 dini hari," tulis pernyataan dari istana.

Itu berarti nasib Saudi yang merupakan sekutu utama Amerika Serikat di Arab kini berada di tangan Raja Salman.

Raja Salman, berusia 79 tahun, adalah putra mahkota dan menteri pertahanan sejak 2012. Sebelumnya, ia adalah gubernur provinsi Riyadh selama lima dekade.

Setelah Raja Abdullah wafat, Salman sudah menunjuk saudaranya Muqrin sebagai ahli waris.

Raja Salman telah menjadi bagian dari kelompok pangeran yang berkuasa di Arab selama puluhan tahun dan diperkirakan akan terus melanjutkan kebijakan strategis Saudi, termasuk mempertahankan aliansi dengan Amerika Serikat dan bekerja menuju stabilitas pasar energi yang kini sedang anjlok.

Selama lima dekade sebagai gubernur Riyadh ia konon mahir mengelola keseimbangan hubungan antar ulama, suku-suku Arab serta bangsawan Arab sambil mempertahankan hubungan baik dengan Barat.

Dalam jangka panjang, Salman akan menghadapi tantangan dalam menganggulangi populasi penduduk yang tumbuh pesat serta angka pengangguran yang meningkat, juga persoalan ekonomi yang masih terlalu tergantung pada pendapatan minyak dan besarnya subsidi.

Arab Saudi, yang memegang lebih dari seperlima minyak mentah dunia, juga memiliki pengaruh besar atas 1,6 miliar Muslim dunia melalui perwalian atas Mekkah dan Madinah, situs suci Islam.

Sebagian besar anggota senior keluarga al-Saud yang berkuasa dikabarkan mendukung posisi Arab Saudi yang sama dalam hal kebijakan luar negeri, namun menginginkan menteri-menteri baru terkait keuangan dan minyak serta yang akan memegang porsi sebagai kepala pemerintahan.


Credit  CNN Indonesia