Jumat, 23 Januari 2015

Pertumbuhan PDB Cina Terlamban Sejak 1990


Agence France-Presse/Getty Images
Ilustrasi: Pelabuhan di Lianyungang, provinsi Jiangsu, Cina, 17 Januari 2015.
CB - Pertumbuhan ekonomi Cina pada 2014 tercatat yang paling rendah selama 24 tahun terakhir, meski pertumbuhan pada kuartal IV lebih tinggi dari perkiraan. Cina masih dibebani masalah laten berupa kapasitas produksi yang berlebihan, pasar hunian yang lemah, dan menurunnya permintaan global.
Produk domestik bruto PDB Cina tumbuh 7,4% tahun lalu, masih dalam kisaran target pemerintah yang sekitar 7,5%, kata Biro Nasional Statistik Cina, Selasa. Ekspansi pada triwulan IV 2014 tercatat 7,3%, sama dengan triwulan III dan melebihi perkiraan pasar pada 7,2%.
Meski laju pertumbuhan Cina lebih tinggi ketimbang negara berekonomi besar lainnya, angka ini masih lebih lamban dari pertumbuhan 2013 yang sebesar 7,7%. Nilainya juga jauh menurun dari pertumbuhan dua digit yang dicatatkan Negeri Tirai Bambu pada 2010. Tahun lalu menjadi kinerja terburuk Cina sejak 1990, kala pertumbuhan tercatat hanya 3,8%. Saat itu, Cina terkena sanksi Barat setelah penindakan keras atas demo pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen Beijing, berakibat pada menurunnya kepercayaan di dalam dan luar negeri serta transisi ideologi ke kiri.

Beijing menyebut melambannya pertumbuhan ini sebagai situasi “normal yang baru.” Tahun lalu, pemerintah fokus pada peningkatan belanja tertarget pada pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan Cina, seperti rel dan kereta bawah tanah. Bank sentral pun memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2012 dan memerintahkan kredit bank ditujukan bagi petani dan usaha kecil.
Lambannya pertumbuhan Cina kali ini memicu pertanyaan apakah Beijing perlu beraksi lebih agresif pada 2015 guna mempertahankan laju ekspansi yang cukup tinggi untuk menyediakan lapangan kerja.
“Tahun ini akan terlihat seperti tahun lalu, tetapi lebih buruk,” kata Andrew Polk, ekonom di Conference Board. “Saya memprediksi pemerintah Cina akan terus mencoba menurunkan biaya pendanaan bagi pemain pasar utama yang terjepit akibat kelambanan [ekonomi].”
Pada Senin, Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan ada tekanan cukup besar bagi ekonomi Cina, meski ia menilai kinerja 2014 “masih dalam kisaran yang masuk akal.”


Credit wsj