Jumat, 12 Desember 2014

RI Minta Kesetaraan Industri Keuangan di ASEAN


Ini termasuk membuka cabang di negara-negara ASEAN
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro

CB - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro hari ini menerima kunjungan Menteri Keuangan II Malaysia, Ahmad Husni Mohamad Hanadziah. Dalam pertemuan itu, Indonesia meminta kesetaraan (resiprokal) industri keuangan di kawasan ASEAN (Asia Tenggara).

Bambang mengatakan, kedatangan Ahmad dalam kapasitasnya sebagai ketua pertemuan Menteri-menteri Keuangan se-ASEAN tahun depan. Karena itu, azas resiprokal menjadi hal yang penting ditekankan sebelum masuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sektor keuangan pada 2020 mendatang.

"Tidak ada kendala apa-apa, cuma kami minta resiprokal. Itu saja untuk perbankan dan mereka sudah setuju," ungkapnya.

Kesetaraan sektor industri keuangan yang dimaksud Bambang adalah perlakuan yang sama dalam mendapatkan fasilitas atau membuka cabang di negara-negara ASEAN. Hal itu perlu untuk diingatkan terus menerus, untuk memastikan ekspansi bisnis perbankan dalam negeri tidak terhambat.

"Kalau mereka punya jatah di sini, kita juga harus punya jatah di sana. Soal kepakai atau tidak, itu urusan sendiri. Karena bank-bank kita juga belum tentu mau buka di Singapura, misalnya karena pasarnya kecil," jelas Bambang, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan, itu.

Oleh sebab itu, terlepas dari hal ini, industri sektor keuangan di Indonesia harus ditingkatkan kualitasnya. "Perbankan dan pasar modal, kita mau selaraskan," lanjut Bambang.




Credit VIVAnews