Selasa, 16 Desember 2014

Menperin optimis investasi 2015 meningkat


Menperin optimis investasi 2015 meningkat
Menteri Perindustrian Saleh Husin (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
...kami sangat yakin 2015 pertumbuhan investasi maupun pertumbuhan industri akan meningkat...
Jakarta (CB) - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin optimistis terhadap investasi 2015, yang pertumbuhannya akan meningkat dibandingkan pada 2014, di mana banyak investor yang melihat dan menunggu untuk berinvestasi karena alasan politis.

"Pergolakan politik membuat investor tarik-menarik, sehingga banyak yang masih menunggu dan melihat kira-kira masuk atau tidak. Tapi kami sangat yakin 2015 pertumbuhan investasi maupun pertumbuhan industri akan meningkat," kata Menperin Saleh Husin di Jakarta, Senin.

Menperin mengatakan, salah satu cara untuk mendongkrak pertumbuhan investasi dan industri adalah pemberian insentif terhadap beberapa sektor industri.

"Tentu kami mengharapkan agar bisa memacu industri dalam negeri, sehingga salah satu yang kami lakukan yakni memberikan insentif, agar pertumbuhannya dapat semakin naik," kata Menperin.

Menurutnya, pemberian insentif untuk industri memerlukan koordinasi dari kementerian terkait, terutama Badan Kebijakan Fiskal, yang berada di bawah Kementerian Keuangan, agar pemberian insentif bisa sejalan dengan pertumbuhan industri.

Selain itu, Menperin menambahkan, pemerintah juga berupaya melakukan hilirisasi industri, agar terbangun industri pengolahan yang bisa meningkatkan nilai tambah dari satu komponen tertentu.

Di saat bersamaan, lanjutnya, Kemenperin juga akan terus mendongkrak pertumbuhan 10 sektor industri prioritas yang diunggulkan untuk dikembangkan dengan meningkatkan nilai tambah dan keunggulan komprehensif.

Adapun 10 sektor industri tersebut adalah industri pangan; industri farmasi, kosmetik dan alat kesehatan; industri tekstil, kulit, alas kaki dan aneka; industri alat transportasi; industri elektronika dan telematika.

Kemudian, industri pembangkit energi; industri barang modal, komponen, bahan penolong dan jasa industri; industri hulu agro; industri logam dasar dan galian bukan logam dan industri kimia dasar berbasis migas dan batubara.

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal, nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sektor industri pada Triwulan III-2014 sebesar Rp18,65 triliun atau tumbuh sebesar 64,07 persen dari periode yang sama pada 2013.

Sementara nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sektor industri pada Triwulan III-2014 mencapai 3,43 miliar dolar AS atau turun sebesar 22,15 persen dibandingkan periode yang sama pada 2013.

Investasi sektor industri memberikan kontribusi sebesar 46,11 persen dari total investasi PMA Triwulan III-2014.




Credit ANTARA News