Senin, 08 Desember 2014

Dirut Pertamina Siap Terjun Berantas Mafia Migas


Dirut Pertamina Siap Terjun Berantas Mafia Migas 
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) bersama Menteri ESDM Sudirman Said (kanan) dan Dirut Pertamina yang baru Dwi Soetjipto melakukan jumpa pers di kantor BUMN, Jakarta, Jumat (28/11). Dwi Soetjipto ditunjuk menggantikan Muhamad Husen yang saat ini menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Dirut Pertamina, pasca ditinggalkan Karen Agustiawan. (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
 
 
Jakarta, CB -- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengaku siap membantu Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas dalam memberantas mafia migas. Penyataan Dwi tersebut sebagai jawaban atas tudingan banyak pihak terkait penyimpangan di tubuh perseroan.

"Pertamina harus berperan aktif dalam memerangi mafia migas. Kami akan bekerjasama dengan Tim Reformasi Tata Kelola Migas," ujarnya di Jakarta, Senin (8/12).

Untuk itu, kata Dwi, Pertamina akan mengedepankan akuntabilitas dan transparansi dalam menjalankan bisnisnya. "Kami akan mengarah ke cadangan migas nasional, harus lebih banyak. Perusahaan juga akan meningkatkan kapasitas kilang untuk menekan impor," jelasnya.

Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengaku senang dengan komitmen Pertamina untuk mendukung pemberantasan mafia migas di Indonesia. Menurutnya, tidak sepatutnya badan usaha milik negara (BUMN) seperti Pertamina bersikap defensif terhadap upaya perbaikan di sektor energi.

"Tidak sepatutnya Pertamina defesensif. Kadang-kadang yang bisa membuat kita tak tegak adalah intervensi. Untuk itu kita harus independen dan kita harus membangun kepercayaan publik," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Tim Antimafia Migas) Faisal Basri menegaskan akan menganalisa seluruh kegiatan anak usaha Pertamina, yakni Pertamina Energy Trading Limited (Petral). hal ini dilakukan karena banyak sekali potensi penyimpangan yang terjadi pada kegiatan impor bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi bisnis utama Petral.


Credit CNN Indonesia