CB, Washington –
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengabaikan berita
mengenai investigasi FBI untuk menyelidiki dugaan apakah Presiden AS,
Donald Trump, merupakan ancaman keamanan nasional sebagai sangat bodoh dan tidka masuk akal.
Berita soal investigasi FBI terhadap Trump ini muncul dalam pemberitaan di media New York Times seperti dilansir CBS. Berita itu menyebut para penyelidik FBI merasa sangat prihatin dengan keputusan Trump memberhentikan bekas Direktur FBI, James Comey, dan mulai menginvestigasi apakah Trump melakukan itu untuk kepentingan Rusia.
“Ide yang terkandung dalam artikel New York Times bahwa Presiden Trump merupakan ancaman terhadap keamanan nasional AS merupakan hal yang konyol dan tidak layak direspon,” kata Pompeo dalam wawancara pada acara Face the Nation yang dimoderatori Margaret Brennan dan bakal disiarkan pada Ahad, 13 Januari 2019 waktu setempat.
Uniknya, Presiden Trump merasa berita itu layak ditanggapi dan meresponnya dengan marah lewat cuitan di Twitter.
“Wow, baru saja tahu dari media New York Times yang gagal bahwa para mantan pemimpin FBI yang korup, nyaris semua diberhentikan atau dipaksa meninggalkan lembaga itu karena alasan – alasan yang sangat buruk membuka investigasi terhadap saya tanpa alasan dan tanpa bukti setelah saya memberhentikan pembohong James Comey,” kata Trump dalam cuitan di Twitter pada 12 Januari 2019 waktu setempat.
Menurut Trump dalam cuitannya,”FBI mengalami kekacauan parah karena kepemimpinan Comey.” Dia mengkritik cara Comey menangani investigasi Hillary Clinton, bekas menlu era Presiden Barack Obama, karena menggunakan server pribadi untuk mengelola surat elektronik pemerintah.
“Saat saya memberhentikan Comey merupakan hari yang besar bagi Amerika,” kata Trump sambil menyebut bekas direktur FBI itu sebagai “polisi busuk” yang dilindungi penuh oleh teman baiknya yaitu Bob Mueller.
Saat ditanya apakah Pompeo, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur CIA tahu soal investigasi oleh FBI pada waktu itu, Pompeo tidak memberikan jawabannya. “Saya telah menjawab pertanyaan ini berulang kali dalam acara Anda,” kata dia.
Namun, CBS News mengecek tidak ada soal investigasi Rusia disebut dalam lima kali wawancara Pompeo di Face the Nation, baik sebagai Menlu ataupun direktur CIA.
Namun, Pompeo menyatakan lagi bahwa penyebutan Trump sebagai ancaman keamanan nasional sebagai hal yang sangat tidak masuk akal.
Berita soal investigasi FBI terhadap Trump ini muncul dalam pemberitaan di media New York Times seperti dilansir CBS. Berita itu menyebut para penyelidik FBI merasa sangat prihatin dengan keputusan Trump memberhentikan bekas Direktur FBI, James Comey, dan mulai menginvestigasi apakah Trump melakukan itu untuk kepentingan Rusia.
“Ide yang terkandung dalam artikel New York Times bahwa Presiden Trump merupakan ancaman terhadap keamanan nasional AS merupakan hal yang konyol dan tidak layak direspon,” kata Pompeo dalam wawancara pada acara Face the Nation yang dimoderatori Margaret Brennan dan bakal disiarkan pada Ahad, 13 Januari 2019 waktu setempat.
Uniknya, Presiden Trump merasa berita itu layak ditanggapi dan meresponnya dengan marah lewat cuitan di Twitter.
“Wow, baru saja tahu dari media New York Times yang gagal bahwa para mantan pemimpin FBI yang korup, nyaris semua diberhentikan atau dipaksa meninggalkan lembaga itu karena alasan – alasan yang sangat buruk membuka investigasi terhadap saya tanpa alasan dan tanpa bukti setelah saya memberhentikan pembohong James Comey,” kata Trump dalam cuitan di Twitter pada 12 Januari 2019 waktu setempat.
Menurut Trump dalam cuitannya,”FBI mengalami kekacauan parah karena kepemimpinan Comey.” Dia mengkritik cara Comey menangani investigasi Hillary Clinton, bekas menlu era Presiden Barack Obama, karena menggunakan server pribadi untuk mengelola surat elektronik pemerintah.
“Saat saya memberhentikan Comey merupakan hari yang besar bagi Amerika,” kata Trump sambil menyebut bekas direktur FBI itu sebagai “polisi busuk” yang dilindungi penuh oleh teman baiknya yaitu Bob Mueller.
Saat ditanya apakah Pompeo, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur CIA tahu soal investigasi oleh FBI pada waktu itu, Pompeo tidak memberikan jawabannya. “Saya telah menjawab pertanyaan ini berulang kali dalam acara Anda,” kata dia.
Namun, CBS News mengecek tidak ada soal investigasi Rusia disebut dalam lima kali wawancara Pompeo di Face the Nation, baik sebagai Menlu ataupun direktur CIA.
Namun, Pompeo menyatakan lagi bahwa penyebutan Trump sebagai ancaman keamanan nasional sebagai hal yang sangat tidak masuk akal.
Credit tempo.co