Kamis, 17 Januari 2019

Theresa May Gagal Digulingkan Lewat Mosi Tidak Percaya


Theresa May Gagal Digulingkan Lewat Mosi Tidak Percaya
Perdana Menteri Inggris, Theresa May, lolos dari mosi tidak percaya yang dilayangkan oleh partai oposisi. (REUTERS/Simon Dawson/Pool)


Jakarta, CB -- Pemerintah Perdana Menteri Inggris Theresa May gagal digulingkan oleh oposisi setelah mendapatkan suara mayoritas dalam pemungutan suara mosi tidak percaya di parlemen Inggris pada Rabu (16/1) malam.

Didukung Partai Persatuan Demokratik Irlandia Utara (DUP) dan Partai Konservatif, May mendapatkan 325 suara sementara pihak oposisi 306 suara.

Sebelumnya pemimpin oposisi dari Partai Buruh Jeremy Corbyn menyerukan mosi tidak percaya setelah May kalah lagi dalam pemungutan suara soal rancangan undang-undang pengunduran diri dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit), Selasa kemarin.


Seusai menggagalkan mosi tidak percaya, May mengatakan mengajak para pemimpin partai untuk mencari alternatif penyelesaian Brexit.

"Parlemen ini telah menaruh kepercayaan kepada pemerintahan ini," kata May kepada anggota parlemen, sesaat setelah pemungutan suara di Majelis Rendah Parlemen.


"Saya siap bekerja dengan anggota parlemen ini untuk menyelesaikan Brexit dan memastikan bahwa parlemen ini menjaga kepercayaan rakyat Inggris."

May juga berjanji akan terus bekerja untuk menepati janji terkait hasil referendum dan meninggalkan Uni Eropa.


"Saya percaya setiap anggota dari parlemen ini memiliki tugas yang sama. Dan kami juga memiliki tanggung jawab untuk menentukan jalan ke depan yang dapat mengamankan dukungan dari parlemen."

Dia juga mengajak para pemimpin oposisi untuk bertemu dengannya untuk membahas Brexit - sesegera mungkin, dimulai pada hari Rabu.

"Saya ingin mengundang para pemimpin partai untuk bertemu saya secara pribadi. Dan saya ingin memulai pertemuan ini malam ini," kata May.

"Pemerintah menyambut pertemuan-pertemuan ini dengan semangat yang membangun dan saya mendorong yang lainnya untuk melakukan hal yang sama."

"Tapi kami harus menemukan solusi yang bisa dinegosiasikan dan mendapat dukungan yang cukup dari parlemen ini."

May sebelumnya lolos dari mosi tidak percaya yang dilayangkan anggota parlemen dari partainya sendiri pada pertengahan Desember lalu. Mosi tidak percaya itu diajukan dengan alasan serupa.

Sejak 1900, pemerintah Inggris tercatat pernah tiga kali kalah dalam mosi tidak percaya. Kekalahan kedua terjadi pada 1924 dan terakhir pada 1979.




Pada 1979, perdana menteri Inggris saat itu, Jim Callaghan kalah dalam mosi tidak percaya dengan selisih tipis 311-310 suara.





Credit  cnnindonesia.com