Ilustrasi (Dok. REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo)
Teheran - Angkatan Laut Iran akan mengirimkan kapal perangnya ke Samudra Atlantik mulai bulan Maret mendatang. Langkah ini mengindikasikan niat Iran untuk meningkatkan jangkauan operasional militernya hingga ke 'halaman belakang' Amerika Serikat (AS), musuh abadinya.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (4/1/2019), dituturkan Wakil Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Touraj Hassani bahwa satu armada kecil kapal perang Iran akan berlayar ke Atlantik pada awal tahun baru Iran yang dimulai bulan Maret.
"Samudra Atlantik itu jauh dan operasi armada kecil Angkatan laut Iran mungkin akan memakan waktu lima bulan," sebut Hassani dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita IRNA.
Dituturkan Hassani bahwa Sahand, kapal penghancur yang baru dirakit, akan menjadi salah satu kapal perang yang dikirimkan ke Altantik. Sahand disebut memiliki geladak penerbangan untuk helikopter. Iran juga mengklaim Sahand diperlengkapi dengan senjata antipesawat dan antikapal, kemudian rudal permukaan-ke-permukaan dan permukaan-ke-udara dan memiliki kemampuan warfare elektronik.
Pada Desember 2018, Hassani menyatakan Iran akan segera mengirimkan dua hingga tiga kapal dalam misi ke Venezuela.
Bulan lalu, seorang pejabat militer senior Iran menyatakan bahwa Angkatan Laut Iran bisa berlayar di Atlantik dekat perairan AS, mengingat kapal induk AS diperbolehkan bergerak di sekitar perairan internasional dekat wilayah Iran. Iran memandang kehadiran kapal induk AS di wilayah Teluk Arab sebagai kekhawatiran keamanan.
Diketahui bahwa beberapa tahun terakhir, Angkatan Udara Iran memperluas jangkauannya, termasuk dengan mengerahkan kapal-kapalnya ke Samudra Hindia dan Teluk Aden untuk melindungi kapal-kapal Iran dari perompak Somalia.
"Dengan kehadiran mereka yang berkelanjutan di perairan internasional, pasukan Angkatan Laut Iran bertujuan untuk menerapkan perintah Komandan Tertinggi Angkatan Bersenjata (pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei-red), mengibarkan bendera Republik Islamis Irak, menggagalkan plot Iranofobia, dan mengamankan rute pelayaran," ujar Hassani.
Perang kata-kata antara AS dan Iran semakin meluas sejak Presiden AS Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir dengan Iran pada Mei lalu. Tidak hanya itu, Trump juga memberlakukan kembali sanksi-sanksi untuk sektor perbankan dan energi Iran.
Credit detikNews
https://m.detik.com/news/internasional/d-4371349/iran-akan-kirim-kapal-perang-ke-atlantik-dekat-perairan-as