TEL AVIV
- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu merespon dengan keras
ancaman yang dilontarkan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Nasrallah
mendesak Israel untuk menghentikan serangan terhadap Suriah, atau Tel
Aviv akan menanggung akibatnya.
Berbicara di depan Parlemen Israel, Netanyahu menegaskan ancaman itu adalah tanda kegelisahan Hizbullah atas keberhasilan operasi Israel di Suriah dan juga atas sanksi terhadap Iran, yang berpengaruh terhadap kelompok asal Lebanon itu.
"Dia malu atas keberhasilan kami dalam Operasi Perisai Utara. Sanksi terhadap Iran sangat merusak pendanaan Iran dan satelitnya, Hizbollah yang pertama dan terutama," ucap Netanyahu, seperti dilansir Jerusalem Post pada Minggu (27/1).
Berbicara di depan Parlemen Israel, Netanyahu menegaskan ancaman itu adalah tanda kegelisahan Hizbullah atas keberhasilan operasi Israel di Suriah dan juga atas sanksi terhadap Iran, yang berpengaruh terhadap kelompok asal Lebanon itu.
"Dia malu atas keberhasilan kami dalam Operasi Perisai Utara. Sanksi terhadap Iran sangat merusak pendanaan Iran dan satelitnya, Hizbollah yang pertama dan terutama," ucap Netanyahu, seperti dilansir Jerusalem Post pada Minggu (27/1).
Sebelumnya, dalam wawancara dengan stasiun TV Al-Mayadeen yang berbasis di Beirut, Nasrallah mengatakan bahwa Iran, Suriah dan Hizbullah dapat kapan saja memutuskan untuk berurusan secara berbeda dengan tindakan Israel di Suriah. Ia pun mengisyaratkan bahwa Tel Aviv mungkin menjadi target.
"Hati-hati.
Jangan melanjutkan apa yang Anda lakukan di Suriah. Jangan salah
perhitungan dan jangan menyeret kawasan itu ke dalam perang atau
konfrontasi besar," ujarnya.
Dalam wawancara selama tiga jam itu, Nasrallah mengatakan keadaan di kawasan itu telah berubah ketika Iran dan sekutunya, termasuk kelompoknya, memperluas pengaruh mereka di kawasan itu.
Dalam wawancara selama tiga jam itu, Nasrallah mengatakan keadaan di kawasan itu telah berubah ketika Iran dan sekutunya, termasuk kelompoknya, memperluas pengaruh mereka di kawasan itu.
Credit sindonews.com