Houthi mengabaikan ajakan berunding AS.
CB,
SANAA -- Pertempuran di Yaman memasuki babak menentukan. Pemimpin
Yaman Houthi Abdulmalik al-Houthi, pada Rabu, mendesak para pendukungnya
untuk melakukan mobilisasi umum.
Hal ini bertujuan melawan serangan besar yang diluncurkan koalisi pimpinan Saudi di kota pelabuhan Laut Merah Yaman, Hudaidah.
"Saya mengarahkan panggilan ke semua orang untuk menuju front
mempertahankan kota pelabuhan," kata al-Houthi dalam pidato televisi
yang disiarkan oleh saluran TV satelit
Al Masirah yang dikelola kelompoknya.
Menurut
Houthi, ini bukan pertempuran kecil. Baginya ini merupakan perang besar
yang membentang 2.000 kilometer di sepanjang Pantai Laut Merah.
Ia
mengabaikan ajakan AS bulan lalu untuk segera memulai negosiasi damai
Yaman yang didukung PBB selama satu bulan. Ia justru menyiapkan eskalasi
militer besar-besaran dalam waktu sebulan.
"Dan bahwa AS
menyerukan pembukaan kembali perundingan perdamaian (Yaman) adalah lampu
hijau kosong untuk aksi militer," ujar dia.
Selama pidato al-Houthi,
Al Masirah TV
menyampaikan peringatan tertulis bahwa pasukan rudal Houti telah
menembakkan rudal balistik jarak pendek di sebuah pertemuan koalisi
penjajah di pantai barat Hudaidah.
Hingga saat ini belum
ada komentar dari pihak pemerintah tentang serangan pemberontak.
Sebelumnya, pasukan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional
didukung oleh serangan udara koalisi yang dipimpin Saudi merebut kembali
lebih banyak jalan menuju kota pelabuhan yang dikuasai Houthi dan
semakin mengepung pemberontak Houthi.
Eskalasi dimulai
pekan lalu, hanya sehari setelah Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin
Griffiths menyambut panggilan oleh AS dan Inggris pada 30 Oktober untuk
segera dimulainya kembali proses politik Yaman.
"Kami
tetap berkomitmen untuk membawa partai-partai Yaman ke meja perundingan
dalam waktu satu bulan," kata Griffiths dalam sebuah pernyataan,
menekankan bahwa "tidak akan ada solusi militer untuk konflik Yaman."
Koalisi
pimpinan-Saudi telah mengumpulkan ribuan personel pasukan ke tepi
selatan Hudaiah menyusul gagalnya pembicaraan Jenewa pada 8 September
lalu. Dua pembicaraan damai sebelumnya di Swiss dan Kuwait pada 2016
yang ditengahi oleh PBB juga runtuh.
Hudaidah merupakan
daerah strategis. Wilayah ini merupakan kota pelabuhan, titik masuk
utama sekitar 70 persen impor dan bantuan ke kota-kota penduduk di utara
negara itu di bawah kendali Houthi.
Perang Yaman sejauh ini telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang dan menelantarkan tiga juta orang lainnya.
Arab
Saudi memimpin koalisi militer Arab yang melakukan intervensi di Yaman
pada 2015 untuk mendukung pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi
setelah pemberontak Houthi yang bersekutu Iran memaksanya mengasingkan
diri.