WASHINGTON
- Menteri Luar Negeri (menlu) Amerika Serikat (AS) Michael Pompeo
mengatakan tidak ada bukti langsung yang menyatakan Putra Mahkota Arab
Saudi Mohammad bin Salman (MBS) memerintahkan pembunuhan jurnalis Jamal
Khashoggi.
Dia memperingatkan agar jangan mencoba merusak ikatan Washington-Riyadh. Pompeo berbicara kepada wartawan setelah dia dan Menteri Pertahanan James Norman Mattis mengatakan kepada Senat di balik pintu tertutup bahwa melemahnya hubungan AS-Saudi atas pembunuhan itu akan merugikan keamanan nasional.
"Tidak ada laporan langsung yang menghubungkan Putra Mahkota dengan perintah untuk membunuh Jamal Khashoggi," kata Pompeo, yang dilansir Reuters, Kamis (29/11/2018).
Jurnalis Arab Saudi pengkritik kerajaan itu dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Jaksa Penuntut Umum Saudi mengakui Khashoggi terbunuh oleh "operasi nakal" yang melibatkan sekitar 15 orang di konsulat. Lima tersangka utama akan dituntut hukuman mati.
Pompeo dan Mattis menjelaskan kepada Senat di balik pintu tertutup tentang kasus pembunuhan Khashoggi dan perang di Yaman.
"Pembunuhan pada Oktober terhadap warga negara Arab Saudi, Jamal Khashoggi di Turki, telah mengeraskan Capitol Hill dan tumpukan media. Namun merendahkan hubungan AS-Saudi akan menjadi kesalahan besar bagi keamanan nasional AS dan sekutu-sekutunya," tulis Pompeo dalam pernyataan yang dirilis sesaat sebelum briefing tertutup.
Presiden Donald Trump telah menolak penilaian CIA yang bocor ke media. Penilaian itu menyebutkan bahwa MBS memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Trump pada pekan lalu bersumpah bahwa AS akan tetap menjadi "mitra setia" Arab Saudi. Dia mengatakan tidak jelas apakah MBS tahu tentang rencana untuk membunuh Khashoggi atau tidak.
Komentar-komentar Trump itu membuat marah anggota Kongres AS, termasuk beberapa sekutu politiknya di Partai Republik yang menuntut penyelidikan atas dugaan keterlibatan Putra Mahkota Saudi dalam kasus pembunuhan Khashoggi.
Senator Republik Bob Corker mengatakan bahwa Putra Mahkota Saudi bertanggung jawab atas kematian Khashoggi.
Dia memperingatkan agar jangan mencoba merusak ikatan Washington-Riyadh. Pompeo berbicara kepada wartawan setelah dia dan Menteri Pertahanan James Norman Mattis mengatakan kepada Senat di balik pintu tertutup bahwa melemahnya hubungan AS-Saudi atas pembunuhan itu akan merugikan keamanan nasional.
"Tidak ada laporan langsung yang menghubungkan Putra Mahkota dengan perintah untuk membunuh Jamal Khashoggi," kata Pompeo, yang dilansir Reuters, Kamis (29/11/2018).
Jurnalis Arab Saudi pengkritik kerajaan itu dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Jaksa Penuntut Umum Saudi mengakui Khashoggi terbunuh oleh "operasi nakal" yang melibatkan sekitar 15 orang di konsulat. Lima tersangka utama akan dituntut hukuman mati.
Pompeo dan Mattis menjelaskan kepada Senat di balik pintu tertutup tentang kasus pembunuhan Khashoggi dan perang di Yaman.
"Pembunuhan pada Oktober terhadap warga negara Arab Saudi, Jamal Khashoggi di Turki, telah mengeraskan Capitol Hill dan tumpukan media. Namun merendahkan hubungan AS-Saudi akan menjadi kesalahan besar bagi keamanan nasional AS dan sekutu-sekutunya," tulis Pompeo dalam pernyataan yang dirilis sesaat sebelum briefing tertutup.
Presiden Donald Trump telah menolak penilaian CIA yang bocor ke media. Penilaian itu menyebutkan bahwa MBS memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Trump pada pekan lalu bersumpah bahwa AS akan tetap menjadi "mitra setia" Arab Saudi. Dia mengatakan tidak jelas apakah MBS tahu tentang rencana untuk membunuh Khashoggi atau tidak.
Komentar-komentar Trump itu membuat marah anggota Kongres AS, termasuk beberapa sekutu politiknya di Partai Republik yang menuntut penyelidikan atas dugaan keterlibatan Putra Mahkota Saudi dalam kasus pembunuhan Khashoggi.
Senator Republik Bob Corker mengatakan bahwa Putra Mahkota Saudi bertanggung jawab atas kematian Khashoggi.
"Kami
memiliki masalah di sini. Kami memahami bahwa Arab Saudi adalah sekutu,
semacam negara semi penting," kata Corker, yang menjabat sebagai ketua
Komite Hubungan Luar Negeri Senat.
"Kami juga memiliki Putra Mahkota yang tidak terkendali," ujarnya.
Senator Demokrat Bob Menendez mengatakan Washington pada dasarnya mengatakan kepada sekutunya; "Anda bisa membunuh dengan terbebas dari hukuman."
"Sungguh memalukan bahwa kami bersedia mengalihkan pandangan kami dari pembunuhan semacam itu karena kami memiliki 'kepentingan'," katanya.
"Kami juga memiliki Putra Mahkota yang tidak terkendali," ujarnya.
Senator Demokrat Bob Menendez mengatakan Washington pada dasarnya mengatakan kepada sekutunya; "Anda bisa membunuh dengan terbebas dari hukuman."
"Sungguh memalukan bahwa kami bersedia mengalihkan pandangan kami dari pembunuhan semacam itu karena kami memiliki 'kepentingan'," katanya.
Credit sindonews.com