Penghentian kerja sama sebagai balasan atas penangkapan Issam Aqel.
CB,
RAMALLAH -- Otoritas Israel memutuskan untuk menghentikan kerja sama
keamanan dengan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) di pinggir
Yerusalem Timur. Demikian laporan media Israel pada Kamis (29/11).
"Israel memutuskan untuk menghentikan kerja sama keamanan dengan cara
resmi dan menyeluruh di daerah Yerusalem Timur yang berada di bawah
kendali PNA," kata Lembaga Penyiaran Israel.
Keputusan
tersebut, katanya, diambil sebagai reaksi atas penangkapan Issam Aqel,
yang dituduh menyerahkan dan menjual harta Palestina kepada pemukim
Yahudi.
Dua bulan lalu, PNA telah menangkap Issam
Aqel, warga negara Amerika-Palestina, dan sejumlah orang yang dituduh
menjual satu rumah di Kota Tua Yerusalem kepada pemukim Yahudi.
Dengan
menghentikan kerja sama keamanan, kata Lembaga Penyiaran Israel,
otoritas Israel berusaha menekan PNA agar membebaskan Aqel. "Tel Aviv
mungkin melakukan tindakan lain terhadap PNA jika PNA terus menahan
dia," katanya.
Belakangan, penguasa Israel telah menangkap
sejumlah anggota Faksi Fatah di Yerusalem termasuk Wali Kota Jerusalem
di PNA Adnan Ghaith.
Ghaith diciduk dari rumahnya di Permukiman Silwan di Jerusalem yang diduduki pada Ahad. Kantor Berita Palestina,
WAFA, pada Kamis melaporkan PNA menghadapi tekanan yang sangat kuat dan ancaman agar membebaskan Aqel.
Perkembangan
paling akhir itu terjadi sehari setelah Duta Besar AS untuk Israel
David Friedman menyeru PNA agar membebaskan Aqel.