ISTANBUL
- Turki akan mencegah penjajah Israel dari mematikan lampu-lampu kota
suci Yerusalem. Hal itu dikatakan oleh Presiden Turki Recep Tayyep
Erdogan.
Berbicara pada sesi pembukaan pertemuan ke-34 Komite Tetap untuk Kerja Sama Ekonomi dan Komersial Organisasi Kerja Sama Islam (COMCEC) yang diadakan di Istanbul, Turkis, Erdogan memuji apa yang ia gambarkan sebagai pengorbanan rakyat Palestina dalam mempertahankan Yerusalem.
"Selama Muslim membela hak, keadilan dan kebebasan, Palestina akan terus ada," ujarnya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (30/11/2018).
"Sejarah bagi kami bukanlah serangkaian peristiwa yang telah terjadi, tetapi ini adalah sumber pelajaran yang kami gunakan untuk mendapatkan kekuatan dan keberanian," kata Erdogan.
Pemimpin Turki itu menyampaikan salamnya kepada para pemuda dan pemudi Palestina yang mengorbankan hidup mereka untuk membela Yerusalem, dan kepada para pengungsi Palestina yang menitikkan air mata selama 70 tahun merindukan tanah air mereka.
"Saya mengirim ucapan khusus ke tanah peradaban dan perdamaian, Palestina, dan al-Quds al-Sharif, jantung dunia Islam," ujar Erdogan.
Berbicara pada sesi pembukaan pertemuan ke-34 Komite Tetap untuk Kerja Sama Ekonomi dan Komersial Organisasi Kerja Sama Islam (COMCEC) yang diadakan di Istanbul, Turkis, Erdogan memuji apa yang ia gambarkan sebagai pengorbanan rakyat Palestina dalam mempertahankan Yerusalem.
"Selama Muslim membela hak, keadilan dan kebebasan, Palestina akan terus ada," ujarnya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (30/11/2018).
"Sejarah bagi kami bukanlah serangkaian peristiwa yang telah terjadi, tetapi ini adalah sumber pelajaran yang kami gunakan untuk mendapatkan kekuatan dan keberanian," kata Erdogan.
Pemimpin Turki itu menyampaikan salamnya kepada para pemuda dan pemudi Palestina yang mengorbankan hidup mereka untuk membela Yerusalem, dan kepada para pengungsi Palestina yang menitikkan air mata selama 70 tahun merindukan tanah air mereka.
"Saya mengirim ucapan khusus ke tanah peradaban dan perdamaian, Palestina, dan al-Quds al-Sharif, jantung dunia Islam," ujar Erdogan.
Ia lantas meminta umat Islam untuk tidak jatuh ke dalam perangkap mereka yang mencoba bermain pada perbedaan Islam.
"Kita seharusnya tidak memasang tembok baru, batas baru di hati kita di wilayah ini yang perbatasannya berlumuran darah," Presiden Turki itu menekankan.
"Kita seharusnya tidak memasang tembok baru, batas baru di hati kita di wilayah ini yang perbatasannya berlumuran darah," Presiden Turki itu menekankan.
Credit sindonews