GAZA
- Hamas melemparkan kecaman keras atas kabar adanya sejumlah negara di
Teluk Arab yang ingin melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Hamas menyebut, tindakan itu seperti menusuk Palestina dan semua pihak
yang menolak pendudukan dari belakang.
"Normalisasi hubungan dengan negara pendudukan Israel juga merupakan tikaman di belakang bagi semua negara yang menolak pendudukan," kata juru bicara Hamas, Abdel-Latif Al-Qanou dalam pernyataan tertulis pada Rabu (28/11).
"Pendudukan Zionis Israel akan tetap menjadi musuh utama bagi Palestina dan negara-negara Arab, dan kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ke negara-negara Arab tidak akan melegitimasi tindakan mereka," sambungnya.
Dia kemudian menyerukan negara-negara Arab untuk menghentikan semua bentuk normalisasi hubungan dengan Israel, mengisolasi dan mengungkapkan kejahatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
"Normalisasi hubungan dengan negara pendudukan Israel juga merupakan tikaman di belakang bagi semua negara yang menolak pendudukan," kata juru bicara Hamas, Abdel-Latif Al-Qanou dalam pernyataan tertulis pada Rabu (28/11).
"Pendudukan Zionis Israel akan tetap menjadi musuh utama bagi Palestina dan negara-negara Arab, dan kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ke negara-negara Arab tidak akan melegitimasi tindakan mereka," sambungnya.
Dia kemudian menyerukan negara-negara Arab untuk menghentikan semua bentuk normalisasi hubungan dengan Israel, mengisolasi dan mengungkapkan kejahatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Pernyataan
Ini muncul di tengah adanya laporan bahwa Netanyahu dijadwalkan
melakukan kunjungan resmi ke Bahrain. Netanyahu melakukan kunjungan
serupa ke Oman pada bulan Oktober dan sejumlah pejabat tinggi Israel
menghadiri konferensi dan acara internasional di Uni Emirat Arab.
Credit sindonews.com