CB, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
kembali melakukan mutasi dan promosi jabatan perwira tinggi. Salah
satunya, Hadi menempatkan Mayor Jenderal Besar Harto Karyawan sebagai
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
"Mutasi jabatan dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier perwira tinggi, guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis," ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Sus Taibur Rahman dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 30 November 2018.
Besar Harto menjadi Pangkostrad dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1240/XI/2018 tanggal 29 November 2018 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Besar Harto mengisi jabatan Pangkostrad yang kosong setelah ditinggal Jenderal Andika Perkasa.
Perwira tinggi ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1986. Sebelum menjadi Pangkostrad ke-40 saat ini, dia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi sejak 19 Maret hingga 29 November 2018. Dia merupakan perwira tinggi yang berpengalaman dalam bidang infanteri Komando Strategis Angkatan Darat.
Sejak menjadi perwira tinggi, Besar Harto memulai kariernya dengan pangkat Brigadir Jenderal sebagai Inspektorat Kostrad pada 2015. Tahun 2016, dia diangkat menjadi Kepala Koordinator Dosen Sekolah Staf dan Komando TNI. Pada tahun yang sama pula, pria asal Pasaman, Sumatera Barat ini kembali menjadi Inspektorat Kostrad.
Pada pangkat Mayor Jenderalnya, Besar Harto memulai karier di Komandan Pusat Penerbangan TNI AD tahun 2017. Setelah itu, lelaki kelahiran 31 Mei 1963 ini di mutasi awal tahun 2018 menjadi Pangdam III/Siliwangi. Saat nanti dilantik menjadi Pangkostrad, Besar Harto akan naik pangkat menjadi Letnan Jenderal.
"Mutasi jabatan dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier perwira tinggi, guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis," ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Sus Taibur Rahman dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 30 November 2018.
Besar Harto menjadi Pangkostrad dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1240/XI/2018 tanggal 29 November 2018 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Besar Harto mengisi jabatan Pangkostrad yang kosong setelah ditinggal Jenderal Andika Perkasa.
Perwira tinggi ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1986. Sebelum menjadi Pangkostrad ke-40 saat ini, dia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi sejak 19 Maret hingga 29 November 2018. Dia merupakan perwira tinggi yang berpengalaman dalam bidang infanteri Komando Strategis Angkatan Darat.
Sejak menjadi perwira tinggi, Besar Harto memulai kariernya dengan pangkat Brigadir Jenderal sebagai Inspektorat Kostrad pada 2015. Tahun 2016, dia diangkat menjadi Kepala Koordinator Dosen Sekolah Staf dan Komando TNI. Pada tahun yang sama pula, pria asal Pasaman, Sumatera Barat ini kembali menjadi Inspektorat Kostrad.
Pada pangkat Mayor Jenderalnya, Besar Harto memulai karier di Komandan Pusat Penerbangan TNI AD tahun 2017. Setelah itu, lelaki kelahiran 31 Mei 1963 ini di mutasi awal tahun 2018 menjadi Pangdam III/Siliwangi. Saat nanti dilantik menjadi Pangkostrad, Besar Harto akan naik pangkat menjadi Letnan Jenderal.
Credit tempo.co