Sudan menyatakan PM Israel tidak bisa mengunjungi negaranya.
CB,
KHARTOUM -- Sudan membantah berusaha menormalisasi hubungan dengan
Israel. Sudah pun menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin
Netanyahu tidak bisa mengunjungi negara tersebut.
"(Netanyahu) tidak dapat mengunjungi Sudan. Belum ada diskusi tentang
kunjungan itu di kalangan pejabat-pejabat Sudan," ujar Abdel Sakhi
Abbas, pemimpin National Congress Party, partai yang berkuasa di Sudan,
dikutip laman
Al Araby pada Senin (26/11).
Menurutnya, posisi Sudan terkait normalisasi hubungan dengan Israel jelas. Sebab negara itu mendukung perjuangan Palestina.
Sebelumnya
Israel Broadcasting Corporation
melaporkan bahwa Netanyahu berencana mengunjungi Sudan. Disebutkan pula
bahwa para pejabat Israel berusaha membangun hubungan dengan negara
tersebut.
"Para pejabat Israel sedang bekerja untuk
membangun hubungan dengan republik Afrika ini, salah satu tujuannya
adalah mengurangi jarak penerbangan antara Israel dan Amerika Selatan
dengan mendapatkan akses ke wilayah udara Sudan dan Chad," kata
Israel Broadcasting Corporation dalam laporannya.
Laporan itu muncul setelah Netanyahu bertemu Presiden Chad Idriss Deby di Yerusalem pada Ahad (25/11).
Israel's Channel 10
melaporkan, pertemuan Netanyahu dan Deby akan membuka jalan untuk
menjalin hubungan dengan Mali dan Niger, dua negara yang berpenduduk
mayoritas Muslim.
Dalam konferensi pers bersama Deby,
Netanyahu menyatakan akan melakukan serangkaian kunjungan ke
negara-negara Arab. Bulan lalu Netanyahu telah melakukan kunjungan ke
Oman dan bertemu Sultan Sayyid Qabbos. Setelah Oman, Netanyahu berencana
mengunjungi Bahrain.
Kunjungan itu rencananya akan
dimanfaatkan Netanyahu untuk menormalisasi hubungan Israel dengan
negara-negara Arab. Saat ini Israel hanya memiliki hubungan diplomatik
penuh dengan Yordania dan Mesir.