WASHINGTON
- Seorang tentara Amerika Serikat (AS) tewas dalam aksi tempur di
Afghanistan pada hari Kamis. NATO mencatat, korban merupakan tentara
ketujuh Amerika yang terbunuh di negara yang dilanda perang tersebut
sepanjang tahun ini.
Korban telah ditugaskan ke misi "NATO’s Resolute Support", yang melatih dan membantu pasukan keamanan Afghanistan. Investigasi terkait kematiannya sedang dalam proses.
Jenderal Joseph Votel, komandan Komando Sentral Militer AS, mengatakan dari laporan awal menunjukkan kematian tentara itu sebagai akibat dari aksi tempur. Namun, tidak ada informasi tambahan yang tersedia, termasuk jenis insiden tersebut.
"Pikiran kami keluar dari keluarga prajurit dan ke unit asal dia," kata Votel kepada wartawan di Pentagon pada hari Kamis yang dilansir AFP, Jumat (5/10/2018).
Pada hari yang sama, kelompok Taliban Afghanistan mengklaim telah meledakkan kendaraan lapis baja AS di Distrik Garmser, Provinsi Helmand, Afghanistan selatan. Menurut Taliban, tentara di dalam kendaraan itu tewas.
Saat ini, ada sekitar 14.000 pasukan AS di Afghanistan. Keberadaan mereka menjadi komponen utama dari misi NATO untuk mendukung dan melatih pasukan Afghanistan.
Korban telah ditugaskan ke misi "NATO’s Resolute Support", yang melatih dan membantu pasukan keamanan Afghanistan. Investigasi terkait kematiannya sedang dalam proses.
Jenderal Joseph Votel, komandan Komando Sentral Militer AS, mengatakan dari laporan awal menunjukkan kematian tentara itu sebagai akibat dari aksi tempur. Namun, tidak ada informasi tambahan yang tersedia, termasuk jenis insiden tersebut.
"Pikiran kami keluar dari keluarga prajurit dan ke unit asal dia," kata Votel kepada wartawan di Pentagon pada hari Kamis yang dilansir AFP, Jumat (5/10/2018).
Pada hari yang sama, kelompok Taliban Afghanistan mengklaim telah meledakkan kendaraan lapis baja AS di Distrik Garmser, Provinsi Helmand, Afghanistan selatan. Menurut Taliban, tentara di dalam kendaraan itu tewas.
Saat ini, ada sekitar 14.000 pasukan AS di Afghanistan. Keberadaan mereka menjadi komponen utama dari misi NATO untuk mendukung dan melatih pasukan Afghanistan.
Lebih
dari 2.000 tentara Amerika telah tewas di Afghanistan sejak dimulainya
perang di negara itu pada tahun 2001. Korban tewas yang didominasi
pasukan Afghanistan semakin bertambah secara dramatis sejak penarikan
pasukan tempur NATO pimpinan AS pada akhir 2014.
Votel sendiri mengakui jumlah tentara NATO dan Afghanistan yang tewas semakin meningkat. "Ini pemahaman saya bahwa itu meningkat," katanya. "Ini adalah sesuatu yang kita tebus, sangat, sangat perhatian," ujar Votel.
Votel sendiri mengakui jumlah tentara NATO dan Afghanistan yang tewas semakin meningkat. "Ini pemahaman saya bahwa itu meningkat," katanya. "Ini adalah sesuatu yang kita tebus, sangat, sangat perhatian," ujar Votel.
Credit sindonews.com