WASHINGTON
- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Jim Mattis mengatakan, Rusia
telah melakukan pelanggaran terhadap Traktat Senjata Nuklir Jarak
Menengah (INF). Dia menyebut, perjanjian itu tidak bisa dipertahankan
jika Moskow terus melakukan pelanggaran.
Mattis menyatakan, Washington yakin Moskow sedang mengembangkan sebuah sistem peluncur-darat, yang dapat memungkinkan Rusia untuk meluncurkan serangan nuklir di Eropa dalam waktu singkat.
"Rusia harus kembali mematuhi perjanjian INF atau AS akan harus mencocokkan kemampuannya untuk melindungi kepentingan AS dan NATO," kata Mattis dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (4/10).
"AS sedang meninjau opsi dalam diplomasi dan postur pertahanan kami untuk melakukan hal itu. Jangan salah, situasi saat ini, dengan Rusia dalam pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian ini, tidak dapat dipertahankan," sambungnya.
Mattis menyatakan, Washington yakin Moskow sedang mengembangkan sebuah sistem peluncur-darat, yang dapat memungkinkan Rusia untuk meluncurkan serangan nuklir di Eropa dalam waktu singkat.
"Rusia harus kembali mematuhi perjanjian INF atau AS akan harus mencocokkan kemampuannya untuk melindungi kepentingan AS dan NATO," kata Mattis dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (4/10).
"AS sedang meninjau opsi dalam diplomasi dan postur pertahanan kami untuk melakukan hal itu. Jangan salah, situasi saat ini, dengan Rusia dalam pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian ini, tidak dapat dipertahankan," sambungnya.
INF,
yang diteken tahun 1987 oleh AS dan Rusia, yang kala itu masih berbentu
Uni Soviet, melarang rudal jarak menengah yang mampu menyerang Eropa
atau Alaska dan mengakhiri krisis era Perang Dingin. Perjanjian itu
diteken ketika Uni Soviet memasang hampir 400 hulu ledak nuklir yang
diarahkan ke Eropa Barat.
Credit sindonews.com