Rabu, 10 Oktober 2018

Rusia tak Ingin Terburu-buru Bentuk Komite Konstitusi Suriah


Sergei Lavrov
Sergei Lavrov
Foto: EPA
Komite tersebut rencananya akan diisi perwakilan pemerintah, oposisi, dan politikus.



CB, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan belum ada alasan mempercepat pembentukan komite konstitusi Suriah. Ia berpendapat, upaya yang terburu-buru kerap menyebabkan kegagalan.

"Kami tidak melihat alasan untuk mempercepat proses ini (pembentukan komite konstitusi Suriah) dan secara artifisial menciptakan kerangka waktu. Kualitas adalah segalanya dalam kasus ini," ujar Lavrov pada Selasa (9/10), dikutip laman kantor berita Rusia TASS.

Kendati demikian, Lavrov mengatakan negaranya terus bekerja untuk membentuk komite tersebut. "Kami terus bekerja, perwakilan kami, bersama dengan orang-orang Iran dan Turki, mempertahankan kontak dengan semua pihak yang berkepentingan, termasuk rekan-rekan Suriah dan pejabat PBB," ucapnya.

Pada Januari lalu, Kongres Dialog Nasional Suriah telah digelar di Laut Hitam, Rusia. Kongres menghasilkan kesepakatan untuk membentuk komite konstitusi Suriah yang akan bekerja dengan utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura. Sebelumnya PBB telah menyatakan komite konstitusi Suriah harus terdiri tidak lebih dari 50 anggota.

Komite tersebut rencananya akan diisi oleh perwakilan pemerintah dan oposisi Suriah, serta kelompok politikus independen. Mereka nantinya akan merumuskan konstitusi baru Suriah. Setelah komite menerbitkan rekomendasi untuk mengubah konstitusi, pemilu yang disponsori PBB akan digelar di Suriah.

Konflik Suriah telah berlangsung selama tujuh tahun. Lebih dari setengah juta orang telah tewas selama peperangan berlangsung. Sementara lebih dari 10 juta lainnya mengungsi ke berbagai negara, termasuk Eropa. Konflik yang tak kunjung usai juga telah menyebabkan Suriah mengalami kerugian ekonomi sekitar 388 miliar dolar AS.





Credit  republika.co.id