Angela Merkel mengunjungi Israel untuk bertemu Netanyahu.
CB,
TEPI BARAT – Anak-anak Palestina yang tinggal di desa Khan al-Ahmar,
Tepi Barat, meminta Kanselir Jerman Angela Merkel menghentikan rencana
Israel menggusur desa mereka. Merkel memang dijadwalkan berkunjung ke
Israel pada Rabu (3/10).
Sambil memegang poster Merkel, anak-anak Palestina memintanya
membantu mereka menghentikan rencana Israel menggusur Khan al-Ahmar.
Sebab Israel telah mengultimatum mereka untuk pindah sebelum 1 Oktober
2018. “Ketika saya berjalan ke sekolah setiap hari, saya khawatir
sekolah saya telah dihancurkan,” ujar Muna Abu Dahouk (12 tahun), anak
Palestina yang tinggal di desa Khan al-Ahmar pada Selasa (2/10), dikutip
laman
Asharq Al-Awsat.
Israel telah cukup lama
menyatakan desa Khan al-Ahmar dibangun tanpa persetujuan alias ilegal.
Namun warga Palestina yang tinggal di desa tersebut menyatakan,
perizinan untuk membangun tempat tinggal sangat tidak mungkin diperoleh.
PBB,
Uni Eropa, termasuk Jerman, serta berbagai kelompok hak asasi manusia
(HAM) telah mendesak Israel menghentikan rencananya merubuhkan desa Khan
al-Ahmar yang dihuni sekitar 180 warga Palestina. Penggusuran dinilai
akan berdampak negatif terhadap proses perdamaian dan solusi dua negara
Palestina-Israel.
“Setelah hampir satu dekade berusaha
melawan ketidakadilan pembongkaran ini, pendudukan Khan al-Ahmar
sekarang mendekati hari yang menghancurkan ketika mereka akan melihat
rumah dari generasi mereka diruntuhkan di depan mata mereka,” kata
kelompok HAM Amnesty International dalam sebuah pernyataan.
Menurut
Amnesty, penggusuran Khan al-Ahmar tidak hanya tak berperasaan dan
diskriminatif, tapi juga ilegal. “Pemindahan paksa komunitas Khan
al-Ahmar sama dengan kejahatan perang. Israel harus mengakhiri
kebijakannya menghancurkan rumah dan mata pencaharian warga Palestina
untuk membuat jalan bagi permukiman (Yahudi),” kata Amnesty.
Warga
desa Khan al-Ahmar adalah anggota suku Badui Jahalin yang diusir dari
tanahnya di Gurun Negev oleh militer Israel pada 1950-an. Tempat tinggal
mereka di Khan al-Ahmar pun belum layak disebut rumah. Sebab, mereka
hanya berlindung di gubuk-gubuk reot.
Menurut warga desa,
mereka telah sering mengajukan izin pembangunan permukiman di desa
tersebut kepada Israel. Namun, otoritas Israel tak pernah menerbitkan
izin tersebut.
Desa Khan al-Ahmar terletak beberapa
kilometer dari Yerusalem, tepatnya di antara dua permukiman ilegal
Israel, yakni Maale Adumim dan Kfar Adumim. Israel memang berencana
mengembangkan dua permukiman itu dengan menggusur warga desa Khan
al-Ahmar.