SEOUL
- Pemerintah Korea Selatan atau Republik Korea percaya bahwa Korea
Utara (Korut) memiliki 60 bom nuklir. Namun, Seoul menolak untuk
menerima predikat Pyongyang sebagai negara nuklir.
Menteri Unifikasi Korea Selatan Cho Myoung-gyon kepada parlemen mengatakan estmiasi jumlah senjata nuklir negara yang terisolasi itu antara 20 hingga 60 buah.
Ini pertama kalinya seorang pejabat senior Seoul secara terbuka berbicara tentang jumlah senjata rahasia Korut.
Menurut Cho, informasi itu berasal dari otoritas intelijen.
Namun, dia mengatakan ini tidak berarti Korea Selatan akan menerima Korea Utara sebagai negara nuklir. Menurutnya, upaya diplomatik Seoul untuk menghentikan program nuklir Korea Utara akan terus berlanjut.
Menurut laporan pemerintah Korea Selatan, Korea Utara diyakini telah memproduksi 50kg (110lbs) senjata plutonium, cukup untuk pembuatan setidaknya delapan bom nuklir.
Agen mata-mata utama Korea Selatan, National Intelligence Service, tidak berkomentar atas laporan tersebut.
Saat pembicaraan denuklirisasi antara Amerika Serikat dan Korea Utara terus macet, Pyongyang telah memperingatkan Washington bahwa negara itu tidak dapat menggunakan deklarasi untuk mengakhiri Perang Korea sebagai sebuah chip tawar-menawar.
Sebaliknya, Pyongyang menginginkan pencabutan sanksi sehingga pembicaraan dapat dilanjutkan.
Menteri Unifikasi Korea Selatan Cho Myoung-gyon kepada parlemen mengatakan estmiasi jumlah senjata nuklir negara yang terisolasi itu antara 20 hingga 60 buah.
Ini pertama kalinya seorang pejabat senior Seoul secara terbuka berbicara tentang jumlah senjata rahasia Korut.
Menurut Cho, informasi itu berasal dari otoritas intelijen.
Namun, dia mengatakan ini tidak berarti Korea Selatan akan menerima Korea Utara sebagai negara nuklir. Menurutnya, upaya diplomatik Seoul untuk menghentikan program nuklir Korea Utara akan terus berlanjut.
Menurut laporan pemerintah Korea Selatan, Korea Utara diyakini telah memproduksi 50kg (110lbs) senjata plutonium, cukup untuk pembuatan setidaknya delapan bom nuklir.
Agen mata-mata utama Korea Selatan, National Intelligence Service, tidak berkomentar atas laporan tersebut.
Saat pembicaraan denuklirisasi antara Amerika Serikat dan Korea Utara terus macet, Pyongyang telah memperingatkan Washington bahwa negara itu tidak dapat menggunakan deklarasi untuk mengakhiri Perang Korea sebagai sebuah chip tawar-menawar.
Sebaliknya, Pyongyang menginginkan pencabutan sanksi sehingga pembicaraan dapat dilanjutkan.
Credit sindonews.com