GAZA
- Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, dalam sebuah wawancara dengan
media Israel, Israel Yedioth Ahronoth, menyatakan, pihaknya tidak ingin
berperang dengan Israel. Dia menyebut, perang tidak menguntungkan
siapapun.
“Perang baru bukanlah kepentingan siapa pun, itu tentu bukan demi kepentingan kami. Siapa yang benar-benar ingin menghadapi kekuatan super nuklir dengan empat ketapel. Perang tidak menghasilkan apa-apa," ucap Sinwar, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (4/10).
Sinwar melanjutkan, dia telah memutuskan untuk menerima tawaran wawancara dengan media Israel, karena dia sekarang melihat kesempatan nyata untuk adanya perubahan.
Ketika ditanya apakah dia ingin terus berjuang melawan Israel, Sinwar menyatakan dia akan terus berjuang. “Saya tidak mengatakan saya tidak akan bertempur lagi. Saya mengatakan saya tidak ingin ada perang lagi,” ucapnya.
“Apa yang saya inginkan adalah mengakhiri pengepungan terhadap jalur Gaza. Komitmen pertama saya adalah bertindak untuk kepentingan rakyat saya, untuk melindungi mereka dan membela hak mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan,” katanya.
Menurut Sinwar, Israel, yang telah memberlakukan pengepungan selama 12 tahun terakhir terhadap Gaza, harus disalahkan atas eskalasi baru-baru ini di sepanjang zona penyangga Gaza-Israel.
“Perang baru bukanlah kepentingan siapa pun, itu tentu bukan demi kepentingan kami. Siapa yang benar-benar ingin menghadapi kekuatan super nuklir dengan empat ketapel. Perang tidak menghasilkan apa-apa," ucap Sinwar, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (4/10).
Sinwar melanjutkan, dia telah memutuskan untuk menerima tawaran wawancara dengan media Israel, karena dia sekarang melihat kesempatan nyata untuk adanya perubahan.
Ketika ditanya apakah dia ingin terus berjuang melawan Israel, Sinwar menyatakan dia akan terus berjuang. “Saya tidak mengatakan saya tidak akan bertempur lagi. Saya mengatakan saya tidak ingin ada perang lagi,” ucapnya.
“Apa yang saya inginkan adalah mengakhiri pengepungan terhadap jalur Gaza. Komitmen pertama saya adalah bertindak untuk kepentingan rakyat saya, untuk melindungi mereka dan membela hak mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan,” katanya.
Menurut Sinwar, Israel, yang telah memberlakukan pengepungan selama 12 tahun terakhir terhadap Gaza, harus disalahkan atas eskalasi baru-baru ini di sepanjang zona penyangga Gaza-Israel.
Mengenai
pembicaraan gencatan senjata baru-baru ini antara Hamas dan Israel,
Sinwar mengatakan pembicaraan itu benar adanya. Namun, dia menyatakan
sampai saat ini belum ada kesepakatan yang dicapai.
"Perjanjian itu belum ada, tetapi Hamas dan hampir semua faksi Palestina lainnya bersedia menandatangani dan menghormatinya. Tetapi pada saat ini, hanya ada pendudukan (Israel). Penting untuk menjelaskan bahwa jika kami diserang, kami akan membela diri, seperti biasanya daan kita akan kembali berperang," tukasnya.
"Perjanjian itu belum ada, tetapi Hamas dan hampir semua faksi Palestina lainnya bersedia menandatangani dan menghormatinya. Tetapi pada saat ini, hanya ada pendudukan (Israel). Penting untuk menjelaskan bahwa jika kami diserang, kami akan membela diri, seperti biasanya daan kita akan kembali berperang," tukasnya.
Credit sindonews.com