Jumat, 19 Oktober 2018

AS Gabungkan Misi Diplomatik Palestina dengan Kedubes Israel


AS Gabungkan Misi Diplomatik Palestina dengan Kedubes Israel
Amerika Serikat menggabungkan misi diplomatiknya untuk Palestina di bawah otoritas Kedutaan Besar untuk Israel di Yerusalem. (Reuters/Ronen Zvulun)


Jakarta, CB -- Amerika Serikat menggabungkan misi diplomatiknya untuk Palestina di bawah otoritas Kedutaan Besar untuk Israel di Yerusalem.

"Keputusan ini berdasarkan upaya global kami untuk meningkatkan efisiensi dan keefektivan operasi kami. Ini tak menunjukkan tanda perubahan kebijakan AS," ujar Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, sebagaimana dikutip AFP.

Pompeo kemudian menjelaskan bahwa Konsul Jenderal AS untuk Palestina ini akan digantikan dengan Unit Hubungan Palestina di dalam kedubes untuk Israel di Yerusalem.


Juru bicara Kemlu AS mengatakan kepada Washington Post bahwa Konsul Jenderal AS untuk Palestina, Karen Sasahara, kemudian akan dipulangkan ke Washington.


Dengan demikian, Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman, akan menjadi orang yang bertanggung jawab atas urusan Palestina. Friedman sendiri selama ini dikenal sebagai pendukung pendudukan Israel di Tepi Barat.

Ketua negosiator perdamaian Palestina, Saeb Erekat, pun langsung mengecam keputusan AS ini. Menurut Erekat, keputusan ini hanya cara untuk memuaskan ideologi AS.

"[Keputusan ini] hanya untuk memuaskan ideologi tim AS yang ingin menghancurkan dasar kebijakan luar negeri AS, juga sistem internasional, demi menutupi kejahatan dan pelanggaran Israel," katanya.


Para analis juga menganggap keputusan AS ini patut dipertanyakan karena dengan langkah tersebut, kini Washington hampir menutup semua akses diplomatik langsung dengan Palestina.

"Negara lain berupaya keras untuk menghindari penyatuan perwakilan Israel dan Palestina," kata Ofer Zalzberg dari lembaga think tank Kelompok Krisis Internasional.

Selama ini, para pemimpin dunia mengirimkan misi terpisah untuk Israel dan Palestina sebagai bentuk dukungan kemerdekaan bagi daerah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas tersebut.

Ini bukan langkah pertama yang membuat AS dianggap memihak Israel. Sebelumnya, Presiden Donald Trump memutuskan untuk memindahkan Kedubes AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Keputusan ini dianggap dapat memperkeruh konflik Israel dan Palestina karena selama ini keduanya memperebutkan Yerusalem sebagai ibu kota mereka kelak.



Credit  cnnindonesia.com