RIYADH
- Arab Saudi menyatakan mereka sedang berencana untuk membangun sebuah
mega-kota di sepanjang perbatasan Yordania dan Mesir. Kota itu diklaim
akan sepenuhnya digerakan oleh energi terbarukan.
Kota tersebut diketahui akan dinamai NEOM dan akan membentang lebih dari 26.500 kilometer persegi atau memiliki ukuran 33 kali lebih besar dari salah satu kota terbesar di Amerika Serikat (AS), yakni New York.
Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan bahwa kota ini akan fokus pada industri termasuk energi dan air, bioteknologi, makanan, manufaktur maju serta hiburan.
Saudi dilaporkan sudah menyiapkan dana super besar, mencapai USD 500 miliar untuk membangun kota tersebut. Dana itu berasal dari Investasi Publik Arab Saudi (PIF) dana kedaulatan kerajaan, investor lokal, plus internasional.
"NEOM terletak di salah satu arteri ekonomi paling menonjol di dunia, di mana hampir sepersepuluh dari arus perdagangan dunia melewati wilayah itu," kata PIF dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (25/10).
"Lokasi strategisnya juga akan memfasilitasi kemunculan cepat zona tersebut sebagai pusat global yang menghubungkan Asia, Eropa dan Afrika yang memungkinkan 70% populasi dunia mencapainya dalam waktu kurang dari delapan jam," sambungnya.
Pengumuman pembangunan kota ini sendiri datang pada hari yang sama ketika Mohammed bin Salman mengumumkan Saudi berubah menjadi Islam "moderat" dari sebelumnya ultra konservatif.
Kota tersebut diketahui akan dinamai NEOM dan akan membentang lebih dari 26.500 kilometer persegi atau memiliki ukuran 33 kali lebih besar dari salah satu kota terbesar di Amerika Serikat (AS), yakni New York.
Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan bahwa kota ini akan fokus pada industri termasuk energi dan air, bioteknologi, makanan, manufaktur maju serta hiburan.
Saudi dilaporkan sudah menyiapkan dana super besar, mencapai USD 500 miliar untuk membangun kota tersebut. Dana itu berasal dari Investasi Publik Arab Saudi (PIF) dana kedaulatan kerajaan, investor lokal, plus internasional.
"NEOM terletak di salah satu arteri ekonomi paling menonjol di dunia, di mana hampir sepersepuluh dari arus perdagangan dunia melewati wilayah itu," kata PIF dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (25/10).
"Lokasi strategisnya juga akan memfasilitasi kemunculan cepat zona tersebut sebagai pusat global yang menghubungkan Asia, Eropa dan Afrika yang memungkinkan 70% populasi dunia mencapainya dalam waktu kurang dari delapan jam," sambungnya.
Pengumuman pembangunan kota ini sendiri datang pada hari yang sama ketika Mohammed bin Salman mengumumkan Saudi berubah menjadi Islam "moderat" dari sebelumnya ultra konservatif.
Credit sindonews.com