"Indonesia sebagai salah satu pemrakarsa berdirinya ASEAN memandang ASEAN bukan hanya sebagai organisasi regional saja, namun juga sebagai tempat untuk memberikan kontribusi kepada dunia," ujar Menlu Retno saat membuka pidatonya dalam acara 11th ASEAN Talks yang diselenggarakan oleh Pusat Studi ASEAN dari London School of Public Relations (LSPR) di Jakarta, Selasa.
Menurut Menlu, dalam sejarah 50 tahun berdirinya ASEAN, organisasi itu telah mampu memberikan hasil positif dalam keadaan di Asia Tenggara.
"Lihat saja, selama ini tidak ada satu pun perang atau konflik terbuka yang terjadi di antara 10 negara anggota ASEAN, hal itu membuktikan salah satu fungsi ASEAN sebagai organisasi pencegah konflik," kata Menlu.
Selain itu, Menlu Retno menambahkan, ASEAN juga menjadi sebuah pondasi untuk berdialog dengan negara-negara besar di luar Asia Tenggara yang mengadakan hubungan dengan salah satu negara anggota atau di kawasan itu sendiri.
Dalam acara yang mengusung tema "Diplomasi Indonesia untuk Persatuan dan Sentralitas ASEAN" itu Menlu Retno menyampaikan peran aktif Indonesia di kawasan Asia Tenggara melalui organisasi perhimpunan itu.
"Indonesia turut mendorong semangat untuk berdialog, menyampaikan pendapat dalam hubungan antar negara anggota dan di luar ASEAN, kita juga selalu memperjuangkan kestabilan dan keamanan regional dengan cara menawarkan bantuan kepada negara anggota lain dan mencegah konflik serta kejahatan lintas negara," ujar Menlu.
Credit REPUBLIKA.CO.ID/antaranews.com