Pemerintah Inggris juga mendorong
Indonesia untuk menyelidiki misteri hilangnya tiga bangkai kapal Inggris
yang ada di Laut Jawa. (Ilustrasi/Foto: AFP PHOTO / OZAN KOSE)
Tiga bangkai kapal Inggris dan satu milik AS di Laut Jawa ditengarai juga turut hilang karena diambil secara ilegal oleh pihak tertentu.
Menteri Pertahanan Inggris, seperti dikutip dari Guardian, pada Rabu (16/11), juga menyesalkan dan mengutuk "akan tindakan tak bertanggungjawab terhadap bangkai kapal", dan meminta pemerintah Indonesia melakukan investigasi serta mengambil "tindakan yang tepat".
Hilangnya bangkai kapal perang ini mengecewakan sejumlah veteran, sejarawan dan pemerintah yang ingin menjaga tempat peristirahatan terakhir orang-orang yang tenggelam bersama kapal pada masa itu.
Laporan sementara dari dokumentasi tenggelamnya kapal, menunjukkan bangkai kapal HMS Exeter, dengan panjang 175 meter, dan kapal HMS Encounter telah hampir tak berjejak, dan sepenuhnya hilang.
Kapal Exeter ditengarai berpenumpang 700 orang, yang sebagian besar menjadi tawanan perang Jepang saat itu. Menteri Pertahanan menyampaikan 54 orang meninggal dunia saat kapal tenggelam.
Sementara, di kapal Encounter diduga terdapat 145 orang penumpang, dan delapan di antaranya meninggal saat kapal tenggelam.
Dengan menggunakan teknologi pemetaan tiga dimensi, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa bangkai kapal "yang tadinya ada di sana, kini kosong seperti tak ada sisa."
Sementara itu, kapal HMS Electra, yang juga dipreteli, dilaporkan beberapa bagiannya hilang. Di dalam kapal Electra ditengarai berpenumpang 145 orang dan sebagian besar diyakini telah ditangkap dan dibunuh.
Selain ketiganya, bangkai kapal berukuran 91 meter milik Amerika Serikat Perch juga dikabarkan telah hilang.
Keempat kapal itu dahulu beroperasi di Laut Jawa pada 1942, ketika Jepang mendesak sekutu Belanda, Inggris, Amerika dan Australia. Perang saat itu diketahui menandai awal datangnya Jepang di jajahan Hindia Belanda.
Menteri Pertahanan dalam pernyataan resminya menyatakan bahwa pemerintah Inggris akan menghubungi pemerintah Indonesia, untuk menunjukkan, 'perhatian serius' dan meminta penyelidikan serta melakukan tindakan tepat untuk melindungi situs peninggalan mereka dari gangguan.
"Banyak nyawa hilang pada saat perang, dan kami beharap ada respek terhadap peninggalan tersebut. Adalah kebijakan pemerintah Inggris bahwa bangkai kapal militer mestinya diberi manajemen dan perlindungan yang tepat."
Tindakan pemerintah Inggris menyusul setelah beberapa waktu sebelumnya pemerintah Belanda mengumumkan akan melakukan penyelidikan akan misteri hilangnya bangkai kapal perang mereka di Laut Jawa.
Bangkai kapal perang Belanda itu yakni, HNLMS De Ruyter, HNLMS Java, dan HNLMS Kortenaer.
Credit CNN Indonesia
Belanda Selidiki Misteri Hilangnya Bangkai Kapal di Laut Jawa
Diduga tiga bangkai kapal perang yang
tenggelam pada 1942 itu, diambil secara ilegal oleh pihak tertentu.
(Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Belanda mengonfirmasi bahwa dua dari tiga bangkai kapal yang tenggelam pada 1942 itu kini hilang tak bersisa, sementara kapal ketiga beberapa bagiannya juga hilang.
Bangkai kapal ini pertama kali ditemukan oleh penyelam amatir pada 2002 lalu. Ekspedisi baru dilakukan pada tahun berikutnya menandai peringatan 75 tahun Perang Laut Jawa, saat kapal tersebut tenggelam.
Dari penggunaan bahan sonar menunjukkan jejak dari bangkai kapal di dasar Laut Jawa tersebut kini, tak lagi ada.
Ketiga kapal tersebut tenggelam di Laut Jawa dalam peperangan ketika Jepang berhasil mengalahkan sekutu, Belanda, Inggris, Amerika Serikat, dan Australia saat perang dunia kedua, Februari 1942. Di hari kemudian diketahui inilah peperangan yang mengawali invasi Jepang di jajahan Hindia Belanda.
Dalam kapal Belanda tersebut, ditengarai ada sekitar 2.200 orang dikabarkan meninggal dunia, termasuk 900 orang berkebangsaan Belanda dan 250 orang Indonesia-Belanda.
"Penyelidikan telah diluncurkan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada bangkai kapal," ungkap pernyataan tersebut.
Hilangnya bangkai kapal menjadi persoalan serius, apalagi ditengarai dilakukan oleh para pengambil bongkahan bangkai kapal ilegal.
Laut sekitar Indonesia, Malaysia dan Singapura diketahui telah menjadi tempat bersemayamnya lebih dari 100 kapal yang tenggelam sepanjang perang dunia. Lebih dari bertahun-tahun, diduga para pemulung besi mengambil bongkahan bangkai kapal, dan mencuri beberapa bagiannya entah itu besi atau aluminium.
Credit CNN Indonesia