Hempasan
ombak di pesisir pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, (18/11).
Tingginya ombak akibat cuaca buruk mengakibatkan para nelayan memilih
tidak melaut demi faktor keselamatan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
"Cuaca sejak Oktober dinamis. Ini karena dua badai tropis yang mulai masuk ke Indonesia dan akan terus berlanjut sampai Februari 2017," kata Armi dalam seminar “Perubahan Iklim, Bencana Terus Mengintai: Waspada Perubahan Cuaca Ekstrem” di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Rabu, 23 November 2016.
Ia menuturkan sebelumnya dua badai tropis tersebut belum pernah masuk ke wilayah Indonesia. Namun, tahun ini, badai tropis itu terus mendekati Indonesia, yang berada di Samudra Hindia dan di atas kawasan Papua. "Ini gejala yang tidak biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga menyebabkan cuaca ekstrem," ucapnya.
Dua badai tropis tersebut biasanya berada di luar Indonesia, baik di sisi utara maupun selatan. Akibat masuknya badai itu, pola cuaca Indonesia berubah dan menyebabkan lebih banyak hujan di negeri ini.
Armi mengungkapkan, masuknya dua badai tropis tersebut karena pemanasan global, sehingga terjadi penekanan yang sangat ekstrem terhadap iklim di Indonesia. Sebab, sebelumnya penekanan suhu di Indonesia cukup rendah dan sekarang menjadi tinggi.
Buntutnya, pertumbuhan badai yang sudah masuk ke Indonesia dan telah berkembang menyebabkan dampak cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi dan angin kencang. "Banjir dan longsor akan terjadi di mana-mana bila tidak diantisipasi," tuturnya.
Lebih jauh, ia mengungkapkan, zona merah banjir dan longsor berada di kawasan Jawa dan Sumatra. Selain itu, ada di sebagian Sulawesi dan Maluku.
Kerentanan terjadinya bencana tersebut karena kontur lahan dan tata kota penduduknya yang tidak teratur. Adapun kota yang paling rentan berada di Jawa Tengah dan Jawa Barat. "Nanti, curah hujannya cukup tinggi karena pertumbuhan awan dari ekor badai tadi," ujarnya.
Sebab, pertumbuhan ekor badai tropis tersebut membuat awan selatan Indonesia lebih tinggi. Selagi badai tropis tersebut berada di Indonesia, maka ekornya akan tumbuh terus.
Gejala awal yang sudah bisa dilihat dari pertumbuhan badai tropis tersebut telah dirasakan pada November-Desember 2016. Sebenarnya, dua bulan terakhir 2016, belum masuk puncak musim hujan. "Tapi sekarang sudah seperti puncak hujan."
Ia memprediksi puncak musim hujan akan terjadi sampai Februari 2017. "Yang dapat dipastikan akan terjadi banjir di mana-mana."
Credit TEMPO.CO