Donald Trump disebut bertanggung jawab
atas meningkatnya kejahatan atas dasar kebencian terhadap umat Muslim
di AS. (Reuters/Mike Segar)
Surat yang dialamatkan kepada "Anak-anak Setan" itu berisi ancaman yang menyebutkan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, akan memperlakukan umat Muslim layaknya Adolf Hitler memperlakukan kaum Yahudi.
Menurut laporan Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), surat tersebut diterima oleh sejumlah masjid di California, yaitu Pusat Islam Long Beach, Pusat Islam Claremont, cabang CAIR di Los Angeles, dan Pusat Islam Evergreen di San Jose.
"Saya mengimbu Anda sekalian, para warga, bahwa jika kalian menerima surat seperti ini, tolong dilaporkan. Kami tahu ada beberapa kejadian yang tak terlaporkan," ujar Stephen Woolery, Kepala Divisi Kontra-terorisme FBI, kepada AFP, Senin (28/11).
Sentimen terhadap Muslim di AS kian parah setelah Trump melakukan kampanye tahun lalu. Ia kerap melontarkan pernyataan kontroversial yang mendiskreditkan umat Muslim.
Merujuk pada data Badan Investigasi Federal (FBI), jumlah kejahatan berlandaskan sikap anti-Islam di AS pada 2015 tercatat mencapai angka tertinggi kedua setelah tahun 2001, ketima sentimen terhadap Muslim memuncak usai tragedi 9/11.
Data FBI menunjukkan jumlah kejahatan anti-Islam mencapai angka 257 kasus, terpaut tipis dari jumlah laporan pada 2001 yang menembus angka 296 kasus.
Ayloush mengatakan bahwa Trump bertanggung jawab atas meningkatnya kejahatan atas dasar kebencian terhadap umat Muslim, meskipun belakangan konglomerat asal New York ini sudah mengubah nada bicaranya setelah menang pemilu. Ia bahkan meminta pendukungnya untuk berhenti menyerang Muslim.
"Ia sudah menormalisasi pernyataan itu. Sementara ia bisa mengaku tidak bertanggung jawab, dan saya menghargai itu, tapi saya mengingatkan sang presiden terpilih bahwa ia memiliki tanggung jawab untuk bertindak sebagai presiden bagi semua warga Amerika," kata Ayloush.
Credit CNN Indonesia