Liputan6.com, Paris -
Menurut Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, UNESCO,
terdapat tiga juta bangkai kapal yang tersebar di seluruh dasar laut
dunia.
Di bawah hukum maritim dan penyelamatan internasional, bangkai kapal militer biasanya tetap berada di bawah yuridiksi pemerintah mereka.
Meski terdapat sejumlah kapal yang membawa harta senilai jutaan
dolar, namun dibutuhkan waktu lama untuk mengekskavasi bangkai tersebut.
Namun hal itu tak menghentikan para pemburu harta karun untuk terus mencari keberadaan kapal.
Seperti dikutip dari Listverse, Jumat (25/11/2016), terdapat sejumlah kapal karam yang menyimpan harta karun luar biasa dan bernilai miliaran dolar. Berikut 10 di antaranya:
1. Tenggelamnya Kapal di Salcombe
Antara tahun 1200 dan 900 SM sebuah kapal tenggelam di lepas pantai di Devon, Inggris, di mana penemuan bangkai kapal tersebut diumumkan pada 2010.
Arkeolog dan penyelam sejauh ini menemukan 300 artefak yang di antaranya terdiri dari tembaga ingot, senjata, dan sejumlah perhiasan.
Meskipun bukan merupakan penemuan harta karun terbesar, namun penemuan tersebut dapat membuktikan bahwa terdapat jaringan perdagangan antara Inggris dengan negara-negara Eropa pada Zaman Perunggu.
Ilmuwan dari Oxford Univeristy menyelidiki temuan tersebut dan mencoba menemukan asal-usul kapal, namun sayangnya tidak ada bagian kapal yang utuh.
Di bawah hukum maritim dan penyelamatan internasional, bangkai kapal militer biasanya tetap berada di bawah yuridiksi pemerintah mereka.
Seperti dikutip dari Listverse, Jumat (25/11/2016), terdapat sejumlah kapal karam yang menyimpan harta karun luar biasa dan bernilai miliaran dolar. Berikut 10 di antaranya:
1. Tenggelamnya Kapal di Salcombe
Antara tahun 1200 dan 900 SM sebuah kapal tenggelam di lepas pantai di Devon, Inggris, di mana penemuan bangkai kapal tersebut diumumkan pada 2010.
Arkeolog dan penyelam sejauh ini menemukan 300 artefak yang di antaranya terdiri dari tembaga ingot, senjata, dan sejumlah perhiasan.
Meskipun bukan merupakan penemuan harta karun terbesar, namun penemuan tersebut dapat membuktikan bahwa terdapat jaringan perdagangan antara Inggris dengan negara-negara Eropa pada Zaman Perunggu.
Ilmuwan dari Oxford Univeristy menyelidiki temuan tersebut dan mencoba menemukan asal-usul kapal, namun sayangnya tidak ada bagian kapal yang utuh.
Harta Karun Kapal Indonesia
2. Harta Karun Kapal Belitung
Kapal karam Belitung adalah kapal Arab pertama yang ditemukan dan diekskavasi.
Ditemukan oleh nelayan di lepas pantai Indonesia pada 1998, di dalam kapal tersebut ditemukan emas Dinasti Tang dari awal Abad ke-9, artefak keramik, toples rempah-rempah, botol tinta, guci pemakaman, kristal, dan kotak sepuhan emas-perak.
Sejumlah benda berharga lain juga ditemukan dalam kapal tersebut, seperti mutiara, rubi, safir, cangkir emas besar, dan termos perak. Diperkirakan nilai benda tersebut mencapai US$ 80 juta atau sekitar Rp 1 triliun.
Tilman Walterfang, seorang direktur perusahaan beton asal Jerman ikut andil menemukan harta karun bernilai jutaan dolar itu. Ia menyelam ke dasar lautan.
"Saya mendarat di apa yang tampak seperti bagian terumbu karang biasa," kata Walterfang kepada majalah Jerman Der Spiegel.
"Benar-benar mirip gundukan bawah air seukuran sebuah bukit kecil yang terbentuk dari puluhan ribu keping keramik yang terawat dengan baik."
Kapal karam Belitung adalah kapal Arab pertama yang ditemukan dan diekskavasi.
Ditemukan oleh nelayan di lepas pantai Indonesia pada 1998, di dalam kapal tersebut ditemukan emas Dinasti Tang dari awal Abad ke-9, artefak keramik, toples rempah-rempah, botol tinta, guci pemakaman, kristal, dan kotak sepuhan emas-perak.
Sejumlah benda berharga lain juga ditemukan dalam kapal tersebut, seperti mutiara, rubi, safir, cangkir emas besar, dan termos perak. Diperkirakan nilai benda tersebut mencapai US$ 80 juta atau sekitar Rp 1 triliun.
Tilman Walterfang, seorang direktur perusahaan beton asal Jerman ikut andil menemukan harta karun bernilai jutaan dolar itu. Ia menyelam ke dasar lautan.
"Saya mendarat di apa yang tampak seperti bagian terumbu karang biasa," kata Walterfang kepada majalah Jerman Der Spiegel.
"Benar-benar mirip gundukan bawah air seukuran sebuah bukit kecil yang terbentuk dari puluhan ribu keping keramik yang terawat dengan baik."
Kapal Emas dan Komputer Kuno
SS Central America yang membawa 15 ton emas tenggelam saat terjadi badai pada September 1857.
Setelah ditemukan pada 1987 dan dilakukan ekskavasi berikutnya, 39 perusahaan asuransi mengklaim bahwa mereka memiliki hak atas emas dan artefak karena kerusakannya telah mereka bayar pada Abad ke-19.
Pertarungan di ranah hukum pun terjadi, di mana tim penemu pada akhirnya berhak untuk mendapatkan 92 persen emas temuan.
Salah satu batang emas menjadi salah satu penemuan paling penting dan terjual sebesar US$ 8 juta (sekitar Rp 108 miliar).
4. Harta Karun Antikythera
Pada tahun 1900, penyelam menemukan bangkai kapal di lepas pulau Antikythera, Yunani, di mana The Archaeological Service of Greece segera meluncurkan ekspedisi terhadapnya. Sementara itu, ekspedisi lain yang dilakukan pada 1976 memulihkan bagian penting dari muatan kapal.
Dari bangkai kapal itu ditemukan banyak harta karun: koin, perhiasan, gelas, tembikar, patung indah, bahkan sofa tembaga.
Selain itu juga dijumpai mekanisme Antikythera yang diyakini sebagai komputer analog tertua di dunia
Perangkat mirip komputer analog yang diperkirakan berasal dari kebudayaan Yunani yang berkembang sekitar tahun 100 SM itu digunakan untuk menentukan posisi astronomi benda-benda langit -- dan mungkin waktu penyelenggaraan Olimpiade -- dengan mekanisme yang kompleks, menggunakan serangkaian roda gigi perunggu.
Mekanisme Antikythera berasal dari masa jauh sebelum manusia memiliki pemahaman modern tentang astronomi dan fisika. Artefak itu dibuat lebih dari 1.600 tahun sebelum Galileo Galilei lahir, dan lebih dari 1.700 tahun sebelum Isaac Newton terlahir ke dunia.
Seluruh koleksi artefak sempat dipamerkan di National Archaeological Museum in Greece hingga Agustus 2013.
Setelah ditemukan pada 1987 dan dilakukan ekskavasi berikutnya, 39 perusahaan asuransi mengklaim bahwa mereka memiliki hak atas emas dan artefak karena kerusakannya telah mereka bayar pada Abad ke-19.
Pertarungan di ranah hukum pun terjadi, di mana tim penemu pada akhirnya berhak untuk mendapatkan 92 persen emas temuan.
Salah satu batang emas menjadi salah satu penemuan paling penting dan terjual sebesar US$ 8 juta (sekitar Rp 108 miliar).
4. Harta Karun Antikythera
Pada tahun 1900, penyelam menemukan bangkai kapal di lepas pulau Antikythera, Yunani, di mana The Archaeological Service of Greece segera meluncurkan ekspedisi terhadapnya. Sementara itu, ekspedisi lain yang dilakukan pada 1976 memulihkan bagian penting dari muatan kapal.
Dari bangkai kapal itu ditemukan banyak harta karun: koin, perhiasan, gelas, tembikar, patung indah, bahkan sofa tembaga.
Selain itu juga dijumpai mekanisme Antikythera yang diyakini sebagai komputer analog tertua di dunia
Perangkat mirip komputer analog yang diperkirakan berasal dari kebudayaan Yunani yang berkembang sekitar tahun 100 SM itu digunakan untuk menentukan posisi astronomi benda-benda langit -- dan mungkin waktu penyelenggaraan Olimpiade -- dengan mekanisme yang kompleks, menggunakan serangkaian roda gigi perunggu.
Mekanisme Antikythera berasal dari masa jauh sebelum manusia memiliki pemahaman modern tentang astronomi dan fisika. Artefak itu dibuat lebih dari 1.600 tahun sebelum Galileo Galilei lahir, dan lebih dari 1.700 tahun sebelum Isaac Newton terlahir ke dunia.
Seluruh koleksi artefak sempat dipamerkan di National Archaeological Museum in Greece hingga Agustus 2013.
Harta Karun yang Terbengkalai 230 Tahun
5. Harta Karun SS Republic
SS Republic hilang saat badai terjadi pada 1865 di lepas pantai Georgia yang membawa koin senilai US$ 400. Setelah terbengkalai selama 230 tahun, bangkainya ditemukan oleh Odyssey, perusahaan terkenal untuk ekplorasi laut dalam.
Lebih dari 51,000 emas dan koin perak berhasil diambil dari kapal tersebut, bersama dengan 14.000 artefak lain termasuk ribuan botol, gelas, dan wadah periuk. Nilai seluruh benda yang ditemukan dari kapal tersebut diperkirakan mencapai US$ 120 hingga 180 juta.
6. Bangkai Kapal Portugis
Ahli geologi yang bekerja untuk De Beers (penambang berlian bawah laut terbesar di dunia) tercengang ketika mereka menemukan sebuah kapal karam yang terkubur di pantai.
Tak hanya kapal, mereka juga menemukan lebih dari 22 ton ingot, 6 meriam, pedang, ribuan koin emas, dan lebih dari 50 gading gajah.
Setelah dilakukan sejumlah penyelidikan, dipastikan bahwa kapal tersebut adalah Bom Jesus, yakni kapal Portugis yang berlayar pada 1533 dan menghilang di lepas pantai Afrika Barat.
SS Republic hilang saat badai terjadi pada 1865 di lepas pantai Georgia yang membawa koin senilai US$ 400. Setelah terbengkalai selama 230 tahun, bangkainya ditemukan oleh Odyssey, perusahaan terkenal untuk ekplorasi laut dalam.
Lebih dari 51,000 emas dan koin perak berhasil diambil dari kapal tersebut, bersama dengan 14.000 artefak lain termasuk ribuan botol, gelas, dan wadah periuk. Nilai seluruh benda yang ditemukan dari kapal tersebut diperkirakan mencapai US$ 120 hingga 180 juta.
6. Bangkai Kapal Portugis
Ahli geologi yang bekerja untuk De Beers (penambang berlian bawah laut terbesar di dunia) tercengang ketika mereka menemukan sebuah kapal karam yang terkubur di pantai.
Tak hanya kapal, mereka juga menemukan lebih dari 22 ton ingot, 6 meriam, pedang, ribuan koin emas, dan lebih dari 50 gading gajah.
Setelah dilakukan sejumlah penyelidikan, dipastikan bahwa kapal tersebut adalah Bom Jesus, yakni kapal Portugis yang berlayar pada 1533 dan menghilang di lepas pantai Afrika Barat.
Harta Karun Kapal Bajak Laut
7. Harta SS Gairsoppa
SS Gairsoppa tenggelam pada 1941 setelah diserang oleh kapal German U-boat, di mana kapal tersebut memuat perak dengan total berat 7 juta ons.
Pada 2010, Odyssey Marine Exploration memenangkan kontrak penyelamatan eksklusif untuk kapal tersebut, di mana mereka berhak menguasai 80 persen penemuan yang diselamatkan.
Setahun kemudian, bangkai kapal itu ditemukan di Atlantik Utara dan sekitar 4,6 kilometer di bawah permukaan laut.
Odyssey pun berhasil menemukan 48 ton perak (48 persen dari harta yang hilang) namun harus menghentikan proyek tersebut karena cuaca buruk.
8. Whydah Gally
Penemuan Whydah pada 1984 oleh Barry Clifford merupakan hal penting karena itu merupakan satu-satunya kapal bajak laut yang pernah ditemukan. Lebih dari 200.000 artefak termasuk, meriam, koin, perhiasan emas, dan bel kapal telah dibawa ke permukaan.
Sejak 2007, artefak Whydah pilihan dipamerkan secara berkeliling yang disponsori oleh The National Geographic Society. Dengan nama "Real Pirates", pameran tersebut sangat populer.
SS Gairsoppa tenggelam pada 1941 setelah diserang oleh kapal German U-boat, di mana kapal tersebut memuat perak dengan total berat 7 juta ons.
Pada 2010, Odyssey Marine Exploration memenangkan kontrak penyelamatan eksklusif untuk kapal tersebut, di mana mereka berhak menguasai 80 persen penemuan yang diselamatkan.
Setahun kemudian, bangkai kapal itu ditemukan di Atlantik Utara dan sekitar 4,6 kilometer di bawah permukaan laut.
Odyssey pun berhasil menemukan 48 ton perak (48 persen dari harta yang hilang) namun harus menghentikan proyek tersebut karena cuaca buruk.
8. Whydah Gally
Penemuan Whydah pada 1984 oleh Barry Clifford merupakan hal penting karena itu merupakan satu-satunya kapal bajak laut yang pernah ditemukan. Lebih dari 200.000 artefak termasuk, meriam, koin, perhiasan emas, dan bel kapal telah dibawa ke permukaan.
Sejak 2007, artefak Whydah pilihan dipamerkan secara berkeliling yang disponsori oleh The National Geographic Society. Dengan nama "Real Pirates", pameran tersebut sangat populer.
Muatan Berharga Kapal Kolonial
9. Nuestra Senora de Atocha
Nuestra Senora de Atocha membawa perhiasan, permata, indigo, perak, emas, dan tembaga ketika tenggelam di lepas Florida Keys pada 1622.
Harta kapal legendaris tersebut begitu banyak, sehingga butuh dua bulan untuk memuatnya sebelum kapal tersebut dapat berlayar dengan sisa Armada Spanyol.
Pada Juli 1985, setelah menjelajahi dasar laut selama hampir 17 tahun, Mel Fisher menemukan Atocha dan harta yang dibawanya.
Hingga hari ini, bangkai tersebut masih dieksplorasi, di mana bagian paling berharga kapat belum dapat ditemukan.
10. Proyek Black Swan
Pada 2007 Odyssey Marine Exploration menerbangkan 17 ton koin dari Gibraltar ke alamat yang dirahasiakan. Penemuan bangkai kapal itu berlokasi di jalur di mana banyak kapal era-kolonial terkubur.
Namun karena banyaknya ketidakpastian akan asal usul kapal dan masalah keamanan, mereka tidak merilis lokasi kapal maupun asal koin tersebut.
Penemuan harta itu disebut sebagai yang terbesar di dunia hingga saat ini. Para ahli menyebut temuan itu belum pernah ada sebelumnya dan tak memiliki pembanding.
Nuestra Senora de Atocha membawa perhiasan, permata, indigo, perak, emas, dan tembaga ketika tenggelam di lepas Florida Keys pada 1622.
Harta kapal legendaris tersebut begitu banyak, sehingga butuh dua bulan untuk memuatnya sebelum kapal tersebut dapat berlayar dengan sisa Armada Spanyol.
Pada Juli 1985, setelah menjelajahi dasar laut selama hampir 17 tahun, Mel Fisher menemukan Atocha dan harta yang dibawanya.
Hingga hari ini, bangkai tersebut masih dieksplorasi, di mana bagian paling berharga kapat belum dapat ditemukan.
10. Proyek Black Swan
Pada 2007 Odyssey Marine Exploration menerbangkan 17 ton koin dari Gibraltar ke alamat yang dirahasiakan. Penemuan bangkai kapal itu berlokasi di jalur di mana banyak kapal era-kolonial terkubur.
Namun karena banyaknya ketidakpastian akan asal usul kapal dan masalah keamanan, mereka tidak merilis lokasi kapal maupun asal koin tersebut.
Penemuan harta itu disebut sebagai yang terbesar di dunia hingga saat ini. Para ahli menyebut temuan itu belum pernah ada sebelumnya dan tak memiliki pembanding.
Credit liputan6.com