Langkah tersebut merupakan pukulan bagi upaya-upaya yang didukung Perserikatan Bangsa-bangsa dalam mengakhiri perang hampir selama 20 bulan di negara itu.
Para diplomat menyatakan harapan bahwa kelompok yang menguasai ibu kota negara Yaman, Sanaa, tersebut menunda pembentukan kabinet. Sebaliknya, Houthi diharapkan membentuk suatu pemerintahan kesatuan bersama pihak-pihak lawan mereka di Yaman, yang terpaksa mengasingkan diri ke Arab Saudi, demikian Reuters.
Credit ANTARA News