Kamis, 17 November 2016

Trump jadi Presiden, Walikota New York Janji Lindungi Imigran


 
Trump jadi Presiden, Walikota New York Janji Lindungi Imigran  
Walikota New York Bill de Blasio bersumpah melindungi para imigran di kota itu dari ancaman deportasi yang diusung presiden terpilih AS Donald Trump. (Reuters/Shannon Stapleton)
 
Jakarta, CB -- Walikota New York Bill de Blasio menyatakan kepada presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump bahwa ia akan mengerahkan seluruh upayanya untuk melindungi para imigran di kota itu dan mencegah deportasi besar-besaran. Komentar ini diungkapkan Blasio menanggapi rencana taipan real-estate itu untuk mendeportasi jutaan imigran dari AS ketika ia menjabat di Gedung Putih pada Januari 2017 mendatang.

Setelah mengunjungi Trump Tower, menara mewah milik Trump yang berlokasi di Manhattan pada Rabu (16/11), Blasio mengungkapkan kepada wartawan bahwa pertemuannya dengan tokoh yang diusung Partai Republik itu dilakukan secara empat mata.

Dalam kesempatan itu, Blasio menegaskan bahwa ia akan menentang rencana deportasi massal dan mempertahankan tradisi Amerika dalam menyambut imigran.

"Saya menegaskan kepadanya bahwa kota ini dan begitu banyak kota di penjuru negeri akan melakukan semua yang kami bisa untuk melindungi warga kami dan memastikan bahwa keluarga mereka tidak tercerai-berai," kata politikus dari Demokrat yang berhaluan liberal itu.

De Blasio, bersama dengan Walikota Los Angeles, San Francisco, Chicago, Boston, Philadelphia dan Washington, menegaskan bahwa kotanya akan menjadi "tempat berlindung" bagi para imigran, bersumpah melindungi imigran tanpa dokumen dari ancaman deportasi dan memperluas layanan publik terlepas apapun status hukum mereka.

Setelah pemilihan Trump, Blasio menyatakan pihaknya akan menghapus nama ratusan ribu imigran gelap yang telah menerima katu identitas New York dari bank data. Langkah ini akan menghentikan upaya identifikasi dan ancaman deportasi terhadap imigran.

Sementara Trump juga berjanji akan mendeportasi atau memenjarakan hingga tiga juta imigran tanpa dokumen yang memiliki catatan kriminal, ketika ia menjabat menggantikan presiden petahana Barack Obama. Trump juga berambisi mencabut kebijakan Obama yang melindungi imigran remaja dan anak-anak ilegal di negara itu.

Blasio menegaskan bahwa pendirannya soal imigran akan mencerminkan "semua hal hebat soal New York, kota utama untuk imigran."

"Kota ini maju karena terbuka untuk semua orang, tempat ini dibangun dari generasi ke generasi imigran," katanya, dikutip dari AFP.

Selama masa kampanye presiden, De Blasio menyatakan dukungannya kepada rival Trump, Hillary Clinton. Blasio juga kerap menyebut Trump "berbahaya" dan tidak memiliki kualitas untuk memimpin negara. Sementara Trump sempat menyebut Blasio "walikota terburuk" di Amerika Serikat.

Meski demikian, Blasio menyatakan pertemuannya dengan Trump berjalan dengan "saling menghargai" dan menekankan, "saya akan mencoba berpikirakan terbuka seiring dengan upaya kita agar diskusi membahas hal yang penting dan diperlukan."

Tak hanya Blasio, Walikota Chicago Rahm Emanuel menyatakan kepada para imigran tanpa dokumen bahwa "kalian aman, kalian dilindungi, dan didukung oleh seluruh warga kota Chicago."

Sementara, Walikota Los Angeles Eric Garcetti, berjanji kepada Trump bahwa "jika sejak hari pertama [Trump menjabat] sebagai presiden sudah membawa kerusakan bagi warga, bagi kota, mengganggu ekonomi, memperburuk keamanan, maka kami akan bersuara, kami akan bertindak."

Sementara Trump berjanji akan memangkas pendanaan federal kepada sejumlah negara bagian yang menentang programnya.



Credit  CNN Indonesia